Yusril Sebut Kereta Cepat Proyek Grasa-grusu, Ini Buktinya
jpnn.com - JAKARTA - Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra ikut mengkritisi proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang baru saja dirilis peletakan batu pertamanya oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, 21 Januari lalu.
"Proyek grasa-grusu, tulisan di prasasti pun terlihat aneh," tulis Yusril melalui akun Twitternya, @yusrilihza_mhd, kemarin.
Sepanjang cuitan Yusril mempostingkan kritik atas pembangunan kereta cepat tersebut. Dia menyoroti kesalahan penulisan prasasti dan utang yang dilakukan oleh Indonesia pada Cina.
Yusril mengatakan bahwa penulisan prasasti peletakan batu pertama itu terjadi kesalahan. Yusril juga menampilkan buktinya melalui sebuah foto prasasti. Bukan kata "pembangunan" yang seharusnya ditulis di batu prasasti, tapi malah kata "pembagunan".
"Nama tempat dan tanggal lazimnya diletakkan sebelum tandatangan," tulis Yusril menjelaskan kejanggalan lainnya di prasasti.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu juga menyinggung soal utang Rp 79 triliun yang dilakukan oleh empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Salah nulis prasasti mungkin hal kecil, tapi utang proyek ini hampir Rp 79 triliun sama Cina bukan masalah kecil."
Menurut dia, jika proyek prestisius ini gagal maka sahamnya bakal diambil alih oleh Cina. Hanya saja dia tidak menjelaskan secara rinci terkait kritiknya terhadap empat BUMN yang melakukan utang kepada Cina.
Di akhir cuitannya, Yusril mengkritik kerjasama tersebut yang menimbulkan utang besar dan harus diangsur oleh negara hingga 60 tahun ke depan. Menurut dia, jika proyek lancar, maka utang tersebut bakal dilunasi oleh generasi penerus di masa mendatang.
"Kalau macet, 4 BUMN terancam, bos," cuitnya.
JAKARTA - Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra ikut mengkritisi proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang baru saja dirilis
- Endus Temuan Food Estate, Auditor BPK Minta Rp12 Miliar dari Kementan agar Tutup Mata
- Mensos Risma Tidak Akan Hadiri Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel
- Bea Cukai Jember dan Satpol PP Sita MMEA Ilegal dari Sebuah Toko, Segini Banyaknya
- Seleksi PPPK 2024 Hanya untuk P1? Dirjen Nunuk Beri Informasi
- BTN Berkomitmen Menindak Tegas Setiap Pelanggaran Hukum
- Kemensos Luncurkan Aplikasi Cek Bansos untuk Pastikan Bantuan Tepat Sasaran