Zahriyani Putri Agustin, Bocah Korban Penyanderaan Dramatis di Gresik

Dipuji karena Sikapnya yang Tenang dan Tidak Panik

Zahriyani Putri Agustin, Bocah Korban Penyanderaan Dramatis di Gresik
Rani di pangkuan ayahnya, Agus Siswanto, saat dikunjungi Kapolres Gresik AKBP E. Zulpan (kiri) dan Wakapolres Alfian Nurrizal.Foto: Umar Wirahadi/Jawa Pos/JPNN.com

Agus mengaku tidak sampai hati melihat putri sulungnya ditodong pisau oleh pelaku.

"Saya melihat dengan mata saya sendiri ketika pelaku membopong anak saya, sementara di lehernya ada pisau. Saya tidak tega," ujarnya.

Meski begitu, ayah tiga anak itu mengaku bangga dengan putrinya. Agus menceritakan, selama jadi sandera, putri sulungnya tersebut selalu membaca tiga surat dalam Alquran. Yaitu, Al Fatihah, An Nas, dan Al Ikhlas. Bacaan ayat suci Alquran itu mampu membuat dirinya kuat. Bocah tersebut juga berhasil menguasai diri dengan bersikap tenang, tak terlihat gugup atau panik yang bisa berakibat fatal.

Meski demikian, dada Rani sempat terkena goresan pisau pelaku saat bergumul dengan Kapten Suwanto. "Kamu hebat, Nak. Kamu akan bisa jadi polwan seperti cita-citamu," ujar Agus kepada Rani. (*/c5/c10/ari)


RABU pagi (17/12) warga Gresik, Jawa Timur, digegerkan aksi penyanderaan dramatis. Korbannya adalah siswi SDN Tlogopatut II, Kota Gresik, yang bernama


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News