Zaytun Deposito

Oleh: Dahlan Iskan

Zaytun Deposito
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Masyumi akhirnya terlibat dengan pemberontakan PRRI di Sumatera Barat. Bersama dengan PSI –Partai Sosialis Indonesia. Ketua Partai PSI adalah Soemitro Djojohadikoesoemo, ayah Prabowo Subianto.

Baca Juga:

Tokoh-tokoh Masyumi pun ditangkap. Seperti Moh Natsir dan Moh Roem. Dimasukkan ke penjara di Madiun. Soemitro Djojohadikoesoemo, yang juga akan ditangkap, melarikan diri ke Malaysia.

Masyumi dan PSI pun dibubarkan oleh Bung Karno.

Ketika Bung Karno dijatuhkan Jenderal Soeharto –sebagian besar Anda belum lahir– orang-orang Masyumi terbelah. Sebagian berkeras mendirikan kembali Masyumi. Soeharto, yang membubarkan PKI, tidak setuju.

Soeharto tidak mau Indonesia pindah bandul dari kiri langsung ke kanan. Indonesia harus di tengah. Partai NU tetap eksis karena dianggap partai Islam tengah.

Akan tetapi arus untuk menghidupkan kembali Masyumi sangat besar.

Akhirnya disetujui berdiri. Asal namanya bukan Masyumi. Maka berdirilah Parmusi. Partai Muslimin Indonesia.

Partai ini pun tidak boleh sepenuhnya menjadi kandang baru tokoh-tokoh seperti Natsir dan Moh Roem. Ruh partai ini pun dihancurkan dari luar dan dalam.

BEGITU banyak alasan untuk memojokkan Ponpes Al Zaytun. Syekh Panji Gumilang sang pendiri adalah keluarga partai Masyumi. Aktivis HMI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News