Zaytun Robin

Oleh: Dahlan Iskan

Zaytun Robin
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Akan tetapi jiwa bebas Robin tidak bisa diikat. Ia pun berhenti jadi pegawai negeri: sepenuhnya menjadi wartawan. Di harian Sinar Indonesia Baru (SIB) Medan.

Anda sudah tahu: di Medan ada tiga koran besar waktu itu. Masing-masing punya pembaca fanatik yang khas: Harian Analisa (pembacanya Tionghoa), Harian Waspada (Melayu), SIB (Batak/Kristen).

Robin lantas mendirikan majalah Horas Indonesia. Juga majalah Garda. Robin juga seorang penulis puisi dan novel.

Ketika media memasuki zaman internet, Robin mendirikan TokohIndonesia.com. Ia jadi pemimpin redaksinya. Ia akan kembangkan itu menjadi ensiklopedia tokoh Indonesia.

Nama lengkapnya: Christian Robinson Binsar Halomoan Simanullang. Ia satu tahun lebih muda dari saya.

Ia mengutip kata-kata mantan Kepala BIN Jenderal Hendropriyono untuk menanggapi banyaknya sorotan ke Al Zaytun: yang menyebarkan isu Zaytun NII itulah yang sebenarnya terkait dengan NII. Itu yang membuat begitu saja kok repot. (*)


Berita Selanjutnya:
Family Konstitusi

AKHIRNYA saya bisa berbicara dengan Robin Simanullang. Ia adalah orang Kristen yang ikut salat Idulfitri di pesantren Al Zaytun Lebaran yang lalu.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News