Zillavote, Aplikasi Pengawasan Suara Pemilu Berbasis Blockchain

jpnn.com, JAKARTA - CEO Solusi Teknologi Kreatif Yuria Busra mengembangkan dan menguji ZillaVote, aplikasi pengawasan suara pemilu berbasis blockchain.
Kehadiran aplikasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan transparansi, keamanan, dan efisiensi proses hingga biaya pemilu 2024.
"Harapannya, inovasi ini dapat menyelesaikan masalah sistem demokrasi hingga masalah kebocoran data pribadi pemilih," ujar Yuria Busra, dalam keterangannya, Senin (7/8).
ZillaVote memiliki fitur pemantauan hasil suara secara live, update terbaru dari calon dalam pemilu, rekap suara, dan validasi berita hoax.
"Kami menyadari bahwa proses pemilu di Indonesia, sedang menghadapi tantangan besar dalam hal transparansi serta keamanan, dan teknologi blockchain bisa jadi jawaban permasalahan tersebut," ucap Yuria.
Menurut Yuria, aplikasi ini akan membawa perubahan besar dalam pengawasan pemilu dan prosesnya di Indonesia. Dengan teknologi blockchain semua data pribadi akan aman dari manipulasi pihak tidak bertanggung jawab dan serangan cyber.
Data pemungutan suara akan disimpan dan terjaga dalam sistem ini. Masyarakat juga dapat melihat hasil pemungutan suara secara langsung untuk memastikan bahwa data tersebut asli dan tidak dimanipulasi.
"Kami juga membangun fitur validasi berita hoaks karena ingin memastikan bahwa selain kemajuan teknologi, masyarakat juga harus lebih teredukasi sehingga mereka dapat membuat keputusan untuk mendukung peserta pemilu berdasarkan informasi yang valid," tuturnya.
Solusi Teknologi Kreatif mengembangkan dan menguji ZillaVote, aplikasi pengawasan suara pemilu berbasis blockchain.
- Resmi Meluncur, Master Bagasi Siap Jembatani Produk Lokal Tembus Pasar Global
- Hadirkan BrainBoost Limitless, Denny Santoso Jelaskan Soal Ini
- Inas Zubir Bicara Krisis dan Peluang Masa Depan Hanura di Tengah Keterpurukan
- Said Aldi Instruksikan Konsolidasi OKP Hingga ke Tingkat Bawah
- Perkuat Digitalisasi Keuangan Daerah, Asbanda Dorong BPD Gunakan Aplikasi Ini
- Sistem PoS Bisa Jadi Masa Depan Blockchain yang Ramah Lingkungan