Zona Aman, Petani Garap Sawah
Sabtu, 20 November 2010 – 08:42 WIB
SLEMAN- Pasca penurunan jarak radius aman di wilayah Cangkringan tak disia-siakan oleh para petani. Kendati begitu warga lereng Merapi yang berdomisili dalam radius tak aman tetap nekat mengerjakan sawah, kemarin (19/11). Tibanya musim panen menjadi alasan petani menggarap sawah.
"Nek sawah boten digarap njuk pripun. Lha kulo hasile mung sabin niku. Boten enten hasil harian sing kagem urip (Kalau sawah tidak dikerjakan lalu bagaimana. Saya dapat hasil hanya dari sawah. Tidak ada penghasilan harian buat menyambung hidup)," papar Minto Utomo,75 saat membajak sawahnya di dusun Dongkelsari, desa Wukirsari, kecamatan Cangkringan, kemarin.
Dusun Dongkelsari berjarak sekitar 13 kilometer dari puncak Merapi. Padahal jarak aman yang ditentukan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Badan Geologi, Kementerian ESDM, Surono di wilayah Cangkringan radius aman turun dari 20 kilometer menjadi 15 kilometer. Sedangkan di wilayah kecamatan Turi menjadi 10 kilometer. Terhitung sejak Jum"at (19/10).
"Saya ya bolak-balik. Kalau sore kembali ke barak pengungsian," imbuh Minto yang mengungsi ke Gunungkidul. Menurut Minto, memasuki pertengahan November telah masuk musim tanam, sehingga benih yang ada harus segera dimanfaatkan."Kalau telat tandur, bisa jadi nggak panen. Kalau begitu jadi nggak bisa makan," lanjut pemilik lahan sekitar 200 meter persegi itu.
SLEMAN- Pasca penurunan jarak radius aman di wilayah Cangkringan tak disia-siakan oleh para petani. Kendati begitu warga lereng Merapi yang berdomisili
BERITA TERKAIT
- 689 PPPK Batam Terima SK, Ini Pesan Muhammad Rudi
- Ratusan PPPK 2023 Teken Kontrak Kerja, Serfianus: Mereka Siap Bekerja Secara Profesional
- Jadi Tersangka Penusukan Debt Collector, Aiptu FN Tetap Berdinas di Polres Lubuklinggau
- 113 Rumah Rusak Akibat Gempa Bumi M 6,2 di Garut
- 5 Mahasiswa Ini Ditangkap Polisi saat Pesta Miras dan Ganja, Duh
- GIGI Hingga Virgoun Siap Meriahkan Gebyar Gernas BBI BBWI 2024 di Riau