“Yang Saya Lihat Memang ada Abraham, Hasto dan Tjahjoâ€

jpnn.com - JAKARTA - Bareskrim Mabes Polri memeriksa Supriansyah, pemilik unit apartemen The Capital Residence, yang diduga menjadi tempat pertemuan Ketua KPK Abraham Samad dengan petinggi PDI Perjuangan. Supriansyah membenarkan adanya pertemuan itu. Namun, pria asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang biasa dipanggil Anca itu mengaku tak mengetahui isi pertemuan.
"Saya ke sini memenuhi panggilan polisi, berkaitan saya selaku tuan rumah di ‘rumah kaca’,” kata Supriansyah kepada wartawan usai Salat Jumat di Mabes Polri. Yang dimaksud Supriansyah itu adalah tulisan "Rumah Kaca Abraham Samad" di salah satu forum pembaca online.
Nah, Anca mengakui bahwa memang benar ada Ketua KPK Abraham Samad, plt Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, mantan Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo dalam pertemuan itu. "Yang saya saksikan saat itu memang ada Pak AS, kemudian Pak Hasto, kalau tidak salah ada Pak Tjahjo," ujarnya.
Dia mengaku, mengenal Samad karena sama-sama asal Makassar.
Menurut Anca, sebelum kelompok PDIP datang, terlebih dahulu sudah datang Abraham Samad di apartemennya. "Pak AS dengan sopan mengatakan kepada saya, ‘apa tidak salah saya (AS) ketemu teman-teman di sini?’. Saya jawab tidak ada masalah," kata Anca.
Namun, Anca mengaku tidak mengetahui tujuan pertemuan itu. Bahkan, ia pun tidak tahu bakal berakhir menjadi seperti saat ini. "Saya tidak mengetahui bakal seperti ini. Ini juga menyita waktu saya datang untuk memenuhi panggilan polisi," ungkapnya.
Dia mengaku hanya berniat baik kepada temannya, Samad. "Saya pun tidak berhubungan kerja dengan beliau," kata dia. (boy/jpnn)
JAKARTA - Bareskrim Mabes Polri memeriksa Supriansyah, pemilik unit apartemen The Capital Residence, yang diduga menjadi tempat pertemuan Ketua KPK
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Belum Puas, Prabowo Ingin Biaya Haji RI Lebih Murah Lagi
- Pemerintah Sahkan UU Perampasan Aset, KPK Siap Tindak Tegas Koruptor
- BMKG Prakirakan Sebagian Besar Kota di Indonesia Berpotensi Hujan, Ini Wilayahnya
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Database BKN Ada yang Tak Bisa Jadi PPPK, Bantuan Rp 3 Juta Mengucur, Ini yang Terjadi
- Prof Nuh: Kepemimpinan Khofifah Sukses Mengatasi Kemiskinan
- 3 Kategori Honorer Tertutup Peluang jadi PPPK Paruh Waktu, Kena PHK