Kakak Teknisi AirAsia QZ8501: Temukan Adik Saya, Ada Angka 6 di Lidahnya

Kakak Teknisi AirAsia QZ8501: Temukan Adik Saya, Ada Angka 6 di Lidahnya
Kakak Teknisi AirAsia QZ8501: Temuk Adik Saya, Ada Angka 6 di Lidahnya. Foto Pekanbaru Pos/JPNN.com

jpnn.com - Penemuan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 dan korban tujuan Surabaya-Singapura yang hilang sejak Minggu (28/12) lalu itu, membawa rasa syukur sekaligus suasana duka. Nunung Nursiyah (47), kakak Saiful Rahmad yang tekhisi AirAsia QZ8501 asal Pekanbaru berharap agar adiknya segera ditemukan. 

''Kami masih berharap, Saiful bertahan hidup diantara reruntuhan pesawat,'' harap Nunung Nursiyah (47) yang ditemui Pekanbaru Pos (Grup JPNN.com), Selasa (30/12) malam di kediamannya.
 
Suasana rumah besar di jalan Paus, Rumbai, itu terlihat ramai oleh keluarga. Empat kakak Saiful Rakhmad, sudah berkumpul dan akan berangkat pagi ini ke Surabaya.
 
''Adik saya Liana shock dan tak kuat,'' kata Nunung.

''Saya katakan, tunggu kakak datang dari Pekanbaru. Ambil darah kakak saja untuk temukan Saiful,'' tambahnya menirukan pesan pada sang adik yang sudah berada di Surabaya, menemani istri Saiful.
 
Namun pada intinya kata Nunung, keluarga sudah siap dengan resiko terburuk sekalipun. Mereka berharap, tim Basarnas bisa menemukan jasad adik bungsu mereka dalam kondisi utuh.
 
''Tolong temukan adik kami. Ciri fisiknya tinggi besar dan ada ciri khusus seperti angka 6 di lidah bagian atas,'' ungkap Nunung.
 
Pegawai Chevron Pekanbaru ini mengatakan, andai ditemukan, pihak keluarga akan menyerahkan keputusan lokasi pemakaman, pada istri Saiful Rakhmad.
 
Saiful Rakhmad, asli kelahiran Pekanbaru. Ia sempat menempuh pendidikan di SD Angkasa, SMP dan SMA 8 Pekanbaru. Hingga akhirnya hijrah ke Bandung, Jakarta dan terakhir di Surabaya.
 
Anak bungsu dari enam bersaudara dan satu-satunya laki-laki di keluarga ini, menikah dengan Yeni, yang berasal dari Madura-Jawa Timur. Mereka dikaruniai tiga anak yang usianya masih kecil.
 
Putri pertama Saiful bernama Najwa, masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), sedangkan Jaumar dan Arkan belum bersekolah.
 
Kisah haru sempat menyeruak, ketika Arkan yang masih belia berkata lewat saluran telepon pada bibinya di Pekanbaru.
 
''Pesawat ayahku tidak jatuh. Pesawat ayah hanya belok saja,'' kata Arkan yang membuat haru keluarga.
 
Sementara Liana, kakak Saiful yang berdomisili di Jakarta, sempat mendapat pesan terakhir dari Saiful. Ketika itu, ia mengutarakan niat hendak berlibur ke Batam, menggunakan kapal laut dari Jakarta. Saiful pun mengingatkannya untuk berhati-hati.
 
''Hati-hati di jalan. Bulan Desember ini gelombang laut besar,'' pesan Saiful kala itu.
 
Siapa nyana, kini keluarga tengah harap-harap cemas, menunggu hasil evakuasi tim Basarnas di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, di lokasi penemuan pesawat AirAsia QZ8501. Saiful menjadi satu-satunya teknisi yang dibawa pesawat naas itu.
 
''Bagi kami yang terpenting, jasad Saiful bisa ditemukan,'' kata Nunung dengan nada pelan. (res/awa/jpnn)

 


Penemuan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 dan korban tujuan Surabaya-Singapura yang hilang sejak Minggu (28/12) lalu itu, membawa rasa syukur sekaligus


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News