Kasus Archandra, Effendi Simbolon: Saatnya Bersih-bersih Predator di Istana

jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDIP di DPR, Effendi Simbolon, mengatakan, lolosnya Archandra Tahar yang punya dwikewarganegaraan menjasi menteri, tidak hanya membuktikan lemahnya prosedur rekrutmen pejabat pemerintah.
Dia juga mengatakan kemungkinan adanya keterlibatan pihak-pihak yang disebutnya sebagai predator.
"Rekrutmennya mungkin agak lemah. Apakah soal kehati-hatian, kerahasiaan, atau adanya sisipan dari pihak-pihak predator yang banyak di sekeliling Istana," kata Effendi di Jakarta, Selasa (16/8).
Karena itu meminta kasus ini itu dijadikan momentum oleh Presiden Joko Widodo, untuk bersih-bersih di internal Istana Negara.
"Momentum ini harus dijadikan pintu masuk pembersihan. Kita harus pertahankan kedaulatan rakyat dan negara di atas segalanya, termasuk juga kewibawaan kepresidenan. Harus berani presiden menyatakan bahwa sejak hari ini Istana bersih dari predator-predator ini.
Dia menambahkan bahwa secara politik pemberhentian Archandra memang sudah tepat. Namun dari sisi hukum, jebolan ITB itu harus dihadapkan pada tuntutan akan dugaan pelanggaran terhadap dokumen keimigrasian.
"Kalau tidak, ini akan menjadi preseden. Siapa-siapa yang mengaku dirinya sebagai warga negara asing maka secara sadar sudah mengingkari dan mengkhianati warga negara asalnya. Itu tidak baik dibiarkan," tambah Anggota Komisi I DPR itu.(fat/jpnn)
JAKARTA - Politikus PDIP di DPR, Effendi Simbolon, mengatakan, lolosnya Archandra Tahar yang punya dwikewarganegaraan menjasi menteri, tidak hanya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- RUU Polri Dinilai Membuat Polisi Superbody
- Pertamina Rayakan Puncak Hari Buruh Internasional 2025, Menaker Yassierli Beri Apresiasi
- Bupati Sumedang Berharap Buruh Sejahtera dan Turut Menggerakkan Ekonomi di Indonesia
- Tampilan Kartu Ujian PPPK Tahap 2 Terbaru, Yang Belum Silakan Cetak Lagi
- Sidang Gugatan Pedagang Ayam vs BRI Ditunda Lagi, Haris Azhar Kritik Ketidaksiapan Bank
- MAKI Dorong KPK Usut Dugaan Korupsi Kredit Macet di BPD Kaltim-Kaltara