Tiga Anak SMP Diculik, Dilucuti, Ditinggalkan di Tengah Hutan

Tiga Anak SMP Diculik, Dilucuti, Ditinggalkan di Tengah Hutan
Ilustrasi. Foto: pixabay

jpnn.com - SORONG - Tiga anak pelajar SMP N 5 Kota Sorong, Papua Barat menjadi korban perampokan. Sabtu (3/9) kemarin, ketiganya dirampok oknum sopir angkutan kota (angkot) yang sampai saat ini masih dalam proses pengejaran polisi. 

Pelaku memanfaatkan pekerjaannya sebagai sopir angkot kuning Nopol PB7165 S jalur B yang mengajaknya menumpang. Korban sempat curiga karena angkot tidak sesuai jalur semestinya, karena arah Kilo biasanya dilalui angkot jalur H, korban cs awalnya menolak. Namun, karena sopir mendesak dan terkesan memaksa, ketiga korban pun naik ke angkot tersebut.

Kronologis berawal saat korban pulang sekolah dan sedang menunggu angkot di depan pintu gerbang. Setelah korban Renol dan dua temannya di dalam angkot. Sopir misterius itu kemudian melaju kencang ke arah Kabupaten Sorong. Korban cs sudah menaruh curiga, sebab laju mobil tidak sesuai dengan arah pulang mereka ke rumah. 

Salah satu korban sempat menegur sopir untuk mengingatkan bahwa mereka bukan pulang ke Aimas. Namun sopir justru marah dan mengancam mereka dengan kalimat gertakan. Oknum sopir yang diduga sudah merencanakan niat jahatnya itu terus melaju kencang hingga di Kabupaten Sorong. Mobil baru berhenti setelah sampai di tengah hutan. 

Para korban yang tidak tahu alamat tepat hutan asing itu kemudian disuruh untuk turun dari angkot. Sopir yang ternyata perampok itu kemudian melucuti barang-barang korban cs, seperti smartphone dan uang saku. Mendapat hasil rampokan, pelaku kemudian meninggalkan korban di tengah hutan dan kabur membawa hasil. 

Tiga pelajar yang menjadi korban perampokan ditinggalkan di tengah hutan. Mereka baru bisa keluar dari lokasi penculikan setelah dituntun warga yang melintas di lokasi.

Kasat Reskrim Polres Sorong Kota AKP Dodi Pratama mengatakan, setelah keluar dari tengah hutan, mereka selanjutnya menumpang angkot menuju ke kota. Setibanya di rumah, korban cs menceritakan kronologis kejadian kepada orangtuanya. Senin kemarin, korban cs mendatangi Polres Sorong Kota di siang hari untuk membuat laporan polisi.

“Saya baru temui ini ada angkot yang bawa anak sekolah. Kami akan tindaki ini, agar pelaku tidak bebas berkeliaran. Jadi untuk pihak sekolah harus mengimbau muridnya agar tidak sendirian di angkot, dan lakukan perlawanan jika ada upaya tindak pidana,”kata Dodi. (ayu/adk/jpnn)


SORONG - Tiga anak pelajar SMP N 5 Kota Sorong, Papua Barat menjadi korban perampokan. Sabtu (3/9) kemarin, ketiganya dirampok oknum sopir angkutan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News