18 WNI Eks ISIS Masuk Indonesia Lagi

18 WNI Eks ISIS Masuk Indonesia Lagi
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto. Foto: dok/JPG

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 18 WNI terduga bekas militan ISIS di Suriah dideportasi ke Indonesia, Sabtu (12/8). Ke-18 WNI tersebut kini dalam pemeriksaan intensif oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, 18 WNI tersebut diterima Polri di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pukul 15.30.

"Pada 12 Agustus 2017 telah dilakukan penjemputan terhadap 18 WNI yang melarikan diri dari kelompok militan ISIS di Suriah," kata Rikwanto kepada JPNN.com, Minggu (13/8).

Rikwanto memerinci, dari 18 WNI itu, ada sembilan pria dan sembilan wanita. Di mana di antaranya terdapat empat anak di bawah umur.

"Rombongan deportan itu dibawa ke BNPT Sentul Bogor. Akan ada penyerahan dari Ibu Menlu ke Kepala BNPT dan Densus 88 Antiteror," tegasnya.(mg4/JPNN)


Berikut 18 identitas WNI terduga bekas ISIS:

  1. Lasmiati, kelahiran Ngawi, 29 Juli 1977.
  2. Muhammad Saad Al Hafs, Jakarta, 26 Agustus 2014.
  3. Mutsanna Khalid Ali, Jakarta 26 Januari 2004.
  4. Difansa Rachmani, Tanjung Redeb, 21 Maret 1986.
  5. Muhammad Habibi Abdullah, Jakarta 12 Oktober 2011.
  6. Muhammad Ammar Abdurrahman, Jakart, 26 Agustus 2014.
  7. Dwi Djoko Wihoho, Medan, 15 Januari 1967.
  8. Fauzakatri Djohar Mastedja, Padang, 28 April 1959.
  9. Febri Ramdhani, Jakarta, 9 Februari 1994.
  10. Sita Komala, Jakarta, 4 Januari 1961.
  11. Intan Permanasari Putri, Jakarta, 13 September 1989.
  12. Sultan Zuffar Kurniaputra, Jakarta, 5 Januari 1999.
  13. Ratna Nirmala, Jakarta, 9 September 1966.
  14. Nurshadrika Khaira Dhania, Jakarta, 6 April 1998.
  15. Heru Kurnia, Jakarta, 12 Juli 1962.
  16. Tarisha Aqqila Wanita, Batam 4 Oktober 2004.
  17. Mohammad Raihan Rafisanjani, Jakarta, 2 Februari 1999.
  18. Syafarina Nailah, Jakarta, 26 Februari 1996.

Sebanyak 18 WNI terduga bekas militan ISIS di Suriah dideportasi ke Indonesia, Sabtu (12/8). Ke-18 WNI tersebut kini dalam pemeriksaan intensif oleh


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News