Definisi Pemimpin Jahat Menurut Politikus Gerindra

Definisi Pemimpin Jahat Menurut Politikus Gerindra
Mahfud MD. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Mahfud MD agar masyarakat menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2019 untuk mencegah orang jahat menjadi pemimpin, mendapat tanggapan sejumlah kalangan. Partai Gerindra menyebut pernyataan mantan Ketua MK itu bersayap.

Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade menyatakan, partainya menyebut pemimpin jahat adalah orang yang tak bisa menjalankan amanah rakyat.

"Pemimpin jahat itu adalah definisi pemimpin yang berjanji kepada rakyat tapi tidak menepati janjinya. Kan itu pemimpin yang jahat kan," ujarnya kepada wartawan, seperti diberitakan Indopos (Jawa Pos Group).

Pemimpin jahat, lanjutnya, adalah pemimpin yang tak tepat janji. "Pemimpin jahat itu ingkar janji," tandasnya.

Yang jelas menurut Andre, pernyataan Mahfud tidak diarahkan pada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.

BACA JUGA: Mahfud MD: Hindari Orang Jahat Pimpin Negara

Bagi Andre, pasangan yang diusung Gerindra-PD-PAN-PKS itu jauh dari sifat jahat. Prabowo-Sandi, punya niat baik untuk bangsa. Fokus seperti memperbaiki ekonomi yang menurut Gerindra terpuruk, menciptakan lapangan pekerjaan, serta memastikan harga-harga kebutuhan bahan pokok bisa terjangkau dan stabil jadi fokus.

"Soal siapa yang pemimpin jahat versi Pak Mahfud, silakan ditanyakan ke Pak Mahfud. Tapi yang pasti kalau Prabowo dan Sandi tidaklah termasuk pemimpin jahat karena, Prabowo dan Sandi tidak punya niat menipu rakyat," imbuhnya. (aen)

Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade menilai, pernyataan Mahfud MD terkait pemimpin jahat bukan diarahkan pada Prabowo – Sandiaga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News