Fenomena Klub Liga-2 Ganti Nama dan Ganti Home Base

Fenomena Klub Liga-2 Ganti Nama dan Ganti Home Base
Ilustrasi sepak bola. Foto: AFP

jpnn.com - jpnn.com - Fenomena pergantian identitas klub dan home base di Liga-2 mulai marak terjadi. Total ada enam klub yang disebut-sebut mulai melakukan merger dengan klub lain sebelum kompetisi kasta kedua musim baru digelar. Bahkan, beberapa di antaranya harus berganti home base jauh dari markas mereka sebelumnya. 

Persbul Buol asal Buol, Sulawesi Tengah adalah salah satu yang disukan akan merger dengan Persema Malang. Dan, saat berlaga di Liga - 2 nanti, mereka akan berganti nama menjadi Persema. Manajer Persema, Bambang Suryo saat dihubungi, tidak membantah informasi merger antara kedua tim tersebut. 

"Saya belum bisa berbicara banyak saat ini. Karena semua masih dalam tahap finalisasi. Paling satu atau dua hari ini sudah ada kabar," kata Bambang. "Tapi, intinya, Persema harus berlaga di Liga -2 musim ini. Caranya bagaimana, kami harus melakukan merger dengan tim-tim Liga - 2 lainnya," kata pria asal Malang itu. 

Menurut Bambang, selain Persbul, sejatinya mereka juga melakukan pendekatan dengan sejumlah klub Liga-2 lainnya. Di antaranya adalah Laga FC, klub yang sengaja dibuat untuk menampung pemain-pemain yang dipersiapkan untuk membela Jawa Timur di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat lalu. 

Selain itu, lanjut Bambang, tim yang baru dipulihkan status keanggotannya oleh PSSI tersebut juga gencar melalukan pendekatan dengan Persikad Depok. Bambang mejelaskan, pemain yang sedang mereka persiapkan rata-rata bermaterikan pemain level Liga-2 dengan pelatihnya adalah legenda Timnas dan Persebaya, Yusuf Ekodono. 

Selain Persema, Produta FC yang sebelumnya bermarkas di Deli Serdang, juga akan berpindah markas ke Sragen, Jawa Tengah. Nama mereka pun berubah menjadi Produta Sragen. Dengan begitu, Sragen menjadi markas keempat sepanjang sejarah berdirinya Produta setelah diambil alih oleh Bandung Putera. 

Sejumlah daerah yang pernah menjadi home base mereka adalah, Stadion Maguwoharo Sleman (2009), serta Stadion Teladan, Medan (2010-2011), sebelum hijrah ke Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam-Deli Serdang.  

Tim lain yang bakal berubah nama, adalah Bintang Jaya Asahan yang akan tampil menggunakan nama baru, 757 Riau Jaya FC). "Kami sudah mulai melaukan persiapan jelang musim baru. Meski berstatus tim baru, saya optimistis kami bisa melakukan banyak hal," kata Jaino Matos, pelatih 757 Riau Jaya FC. (ben)

 Fenomena pergantian identitas klub dan home base di Liga-2 mulai marak terjadi. Total ada enam klub yang disebut-sebut mulai melakukan merger

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News