Hamdan Zoelva: Pak Akil Tak Pernah Beri Kode

Hamdan Zoelva: Pak Akil Tak Pernah Beri Kode
Mantan Ketua MK 2013-2015 Hamdan Zoelva memberikan kesaksian sebagai Saksi Ahli di pengadilan Tipikor Surabaya, Jumat (24/3). Hamdan memberikan kesaksian bahwa pelepasan aset BUMD ( aset PT Panca Wira Usaha Jatim ) adalah wewenang dan tanggung jawab RUPS. Ilustrasi : Boy Slamet/Jawa Pos

Lalu 4 Agustus 2011 dilakukan pemungutan suara. Hasil penghitungan suara, KPU Kabupaten Buton menetapkan pasangan nomor tiga yaitu Agus Feisal Hidayat dan Yaudu Salam Adjo sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buton.

Samsu bersama calon wakil bupati dan dua pasangan calon lainnya mengajukan gugatan ke MK. Hasilnya, keputusan KPU tersebut dibatalkan.

Pemilihan ulang pun dilakukan. Dari pemilihan ulang itu, KPU akhinrya menetapkan Samsu dan pasangannya sebagai peserta yang paling unggul dengan perolehan suara terbanyak.

Tak terima dengan hasil itu, pasangan calon lainnya kembali mengajukan gugatan ke MK.

Pada 16 Juli 2012, Samsu dihubungi oleh Arbab Paproeka yang mengajak bertemu di Hotel Borobudur Jakarta dan dia menyetujuinya.

Tiba di Hotel Borobudur, Arbab pun menyampaikan kepada Samsu bahwa Akil hadir di ruangan tersebut.

Pada malam harinya setelah pertemuan, Samsu menerima telepon Arbab yang menyampaikan adanya permintaan Akil, agar dia menyediakan uang sebesar Rp 5 miliar terkait putusan akhir dalam perkara Perselisihan Hasil Pilkada di Kabupaten Buton.

Menindaklanjuti permintaan tersebut, Samsu memberi uang Rp 1 miliar kepada Akil. Penyerahan uang dilakukan sesuai dengan arahan yang diberikan Arbab. (boy/jpnn)


Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva dihadirkan sebagai saksi persidangan perkara suap sengketa pilkada Buton untuk terdakwa Bupati


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News