Kejar 8 Emas di Asian Games 2014
Selasa, 30 November 2010 – 09:39 WIB
JAKARTA - Kegagalan kontingen Indonesia meraih target tujuh emas di Asian Games XVI/2010, menjadi perhatian khusus dari KONI. Pada multieven yang berlangsung di Guangzhou, 12-27 November lalu itu, hanya dua cabang olahraga (cabor) yang sanggup mempersembahkan emas, dari total raihan Indonesia 4 emas, 9 perak, dan 12 perunggu. Masing-masing yakni perahu naga yang meraih tiga emas, dan bulu tangkis yang mendapatkan sekeping.
"Perlu ada evaluasi menyeluruh, kenapa cabor-cabor di luar perahu naga dan bulu tangkis gagal mendapatkan emas," ungkap Ketua KONI/KOI, Rita Subowo, di gedung KONI, Senayan, Jakarta, kemarin (29/11). "Saya akan berkoordinasi secepatnya dengan Satlak Prima dan Kemenpora, untuk melakukan evaluasi," lanjutnya.
Baca Juga:
Rita juga menyoroti lemahnya fisik para atlet yang memperkuat cabor-cabor yang membutuhkan konsentrasi, seperti boling dan catur. Kendati bukan cabor yang membutuhkan kekuatan untuk melakukan kontak fisik, stamina prima mutlak dimiliki atlet, karena pertandingan di kedua cabor itu membutuhkan waktu lama.
Dia juga menuturkan, kegagalan meraih target emas di Asian Games lalu, membuat otoritas olahraga di Indonesia terlecut untuk melakukan upaya kebangkitan olahraga Indonesia. "KONI dan Kemenpora sudah mencanangkan target delapan emas di Asian Games 2014 di Icheon, Korea Selatan (Korsel)," paparnya.
JAKARTA - Kegagalan kontingen Indonesia meraih target tujuh emas di Asian Games XVI/2010, menjadi perhatian khusus dari KONI. Pada multieven yang
BERITA TERKAIT
- Live Streaming Piala Thomas & Uber 2024: Favorit Juara Vs Singapura, Indonesia Vs Inggris
- Kepercayaan Diri Rivan Nurmulki Kembali, STIN BIN Garang di Laga Perdana Proliga 2024
- Kekompakan Pemain Antar Jakarta Electric Pimpin Klasemen Sementara Proliga 2024
- Kembali Telan Kekalahan, Jakarta Livin Bermasalah Bertanding Dua Hari Beruntun
- Proliga 2024: Pemain Muda Belum Menyatu, Gresik Petrokimia Raih Hasil Pahit di Awal Musim
- Persija dan Persita Dorong Klub Milik Raffi Ahmad ke Tepi Jurang Degradasi