Lima Tahun Lagi Jakarta Mengalami Krisis Guru

Lima Tahun Lagi Jakarta Mengalami Krisis Guru
Bu Guru bersama siswa-siswi di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Moratorium penerimaan CPNS yang diberlakukan sejak 2014 berimbas pada kurangnya tenaga guru di Indonesia, termasuk DKI Jakarta.

Menurut Kadis Pendidikan Jakarta Sopan Adrianto, jumlah guru di wilayahnya sudah berkurang lantaran tidak ada rekrutmen tenaga baru. Padahal setiap tahun ada 2000-an guru yang pensiun.

"2022, Jakarta akan mengalami krisis guru. Guru PNS kami tinggal 104 ribu. Selama ini dibantu guru bantu dan guru honorer," kata Sopan di Jakarta.

Meski nantinya ada 1.008 guru bantu yang akan diangkat PNS tahun ini, tapi menurut Sopan, tidak bisa mengatasi krisis tenaga pengajar.

Sementara 11 ribuan guru honorer belum bisa diangkat PNS karena kendala syarat pengangkatan CPNS.

"Krisis guru ini harus dicarikan solusinya. Makanya kami butuh dukungan PGRI dan Kemendikbud untuk membahasnya bersama KemenPAN-RB. Paling tidak kerannya dibuka untuk daerah yang jumlah gurunya makin sedikit," tuturnya.

Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi menambahkan, kekurangan guru sudah semakin nyata. Bila tidak ada rekrutmen guru baru akan memengaruhi jalannya proses belajar mengajar.

Dia menyarankan pemerintah mengangkat guru-guru honorer di wilayah 3T jadi prioritas dalam pengangkatan CPNS.

Moratorium penerimaan CPNS yang diberlakukan sejak 2014 berimbas pada kurangnya tenaga guru di Indonesia, termasuk DKI Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News