Literasi dan Inklusi Syariah Masih Rendah
jpnn.com - jpnn.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2016, Selasa (24/1).
Hasilnya, tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia sebesar 8,11 persen.
Sementara itu, tingkat inklusi hanya sebesar 11,06 persen.
Hal itu jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan literasi dan inklusi keuangan secara umum.
Indeks literasi keuangan sebesar 29,66 persen. Sedangkan indeks inklusi mencapai 67,82 persen.
”Kami berharap syariah ini bisa ditingkatkan supaya tidak kalah dengan yang konvensional,” kata Kusumaningtuti S. Soetiono, anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Jasa Konsumen OJK.
Meski demikian, perbankan syariah masih menjadi lembaga jasa keuangan yang paling akrab dengan masyarakat.
Hal tersebut terlihat dari indeks literasinya yang paling tinggi, yakni 6,63 persen.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2016, Selasa (24/1).
- Makin Praktis Investasi Sukuk Ritel SR020 lewat BRImo, Ada Cashback Spesial
- Pj Gubernur Fatoni Harap BSI Ikut Andil dalam Program Sosial di Sumsel
- Berdiri saat Pandemi, SHAFIQ Sukses jadi Pelopor SCF Syariah
- Paling Dermawan di Dunia, Indonesia Berpotensi jadi Pusat Ekonomi Syariah
- IN2MF 2023 jadi Ajang Sukses untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Keuangan Syariah
- Maybank Indonesia Luncurkan Layanan Shariah Wealth Management untuk Nasabah