Menilik Keberhasilan Drama Komedi Ala Crazy Rich Asians

Menilik Keberhasilan Drama Komedi Ala Crazy Rich Asians
Crazy Rich Asian masih menguasai box office Amerika Serikat di pekan kedua penayangannya. Foto: Warner Bros.

jpnn.com - Siapa yang tak penasaran dengan kehidupan orang-orang superkaya? Crazy Rich Asians menjawab rasa penasaran itu. Film tersebut menceritakan kisah cinta Rachel Chu (Constance Wu) dan kekasihnya, Nick Young (Henry Golding).

Saat libur musim panas, Nick mengajak Rachel ke pesta pernikahan sahabatnya, Colin Khoo (Chris Pang), di Singapura. Nick juga sekaligus mengenalkan Rachel kepada keluarga di kampung halamannya tersebut.

Rachel baru mengetahui fakta bahwa keluarga Young adalah konglomerat nomor satu di Singapura. Sedangkan dia hanyalah orang biasa. Banyak yang mengatakan bahwa film ini adalah Cinderella versi Singapura. Tetapi, tidak. Rachel bukanlah Cinderella yang terus-menerus disiksa dan pasrah dengan hidupnya. Rachel adalah perempuan hebat. Dia merupakan profesor ekonomi di New York University (NYU).

Meski begitu, Rachel tetap dianggap tak seimbang oleh keluarga Nick yang merupakan old money. Hal itulah yang membuat dia dipandang sebelah mata oleh sebagian besar keluarga Nick. Terutama oleh ibunya, Eleanor (Michelle Yeoh). Sikap dingin, mata tajam, dan kalimatnya yang menusuk menjadikan Eleanor sebagai ’’musuh’’ utama Rachel dalam film ini.

Kisahnya mungkin terdengar cukup klasik. Penggemar Korean drama mungkin tak asing dengan cerita sejenis ini. Ketika pria kaya jatuh cinta kepada perempuan biasa. Tetapi, sutradara Jon M. Chu berhasil mengeksekusinya menjadi sangat menarik dengan detail cerita yang lebih kompleks.

Side story yang memperkaya film ini pun tak kalah mencuri perhatian. Ditambah dengan visualisasi megah yang memanjakan mata. Misalnya, mewahnya pesta pernikahan senilai puluhan juta dolar AS, bachelor party di sebuah kapal pesiar nan mewah, dan pesta pertunangan di puncak Marina Bay Sands Hotel. ’’Sinematografer Vanja Cernjul mengambil gambar lokasi dalam komposisi layar lebar dinamis penuh warna yang menambah film ini terasa seperti dongeng pada abad ke-21,’’ tulis David Rooney, kolumnis Hollywood Reporter.

Hampir di sepanjang film penonton disuguhi sikap Nick yang super romantis terhadap Rachel (friendly reminder bagi penonton perempuan: pria seperti Nick sangat mungkin hanya ada di film atau novel hehe...). Hal itu menjadikan film ini sebagai film romantis yang membuat penonton ikut merasakan jatuh cinta.

Namun, adanya bumbu komedi membuat film ini terasa makin fresh. Sebut saja karakter Goh Peik Lin, sahabat Rachel semasa kuliah yang juga kaya. Awkwafina memerakan karakter itu dengan sangat apik. Gayanya yang kocak menuai tawa dari penonton.

Siapa yang tak penasaran dengan kehidupan orang-orang superkaya? Crazy Rich Asians menjawab rasa penasaran itu

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News