Ritel Modern Pasok Warung Tradisional, UMKM Menjerit
jpnn.com, JAKARTA - Rencana pengusaha ritel modern memasok produk ke warung tradisional mendapat protes dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pasokan ritel modern ke warung dikhawatirkan membuat harga barang jadi lebih mahal.
’’Pengusaha ritel adalah penjual barang bukan produsen barang. Jika mereka memasok atau menjadi distributor, logikanya pasti harga berpotensi lebih mahal,’’ ujar Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun, Sabtu (30/9).
Selain itu, lanjut dia, target pasar dan barang yang dijual di warung tradisional sangat berbeda dibandingkan ritel modern.
Bukan hanya Akumindo yang berkeberatan. Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Inkowapi) pun menilai rencana itu berpotensi menimbulkan masalah karena memutus rantai distributor kecil.
’’Grosir-grosir yang selama ini menjadi tempat UMKM belanja akan mati,’’ tutur Ketua Umum Inkowapi Sharmila.
Dampak yang mungkin timbul adalah banyaknya karyawan distributor kecil yang kehilangan pekerjaan atau menjadi pengangguran jika toko ritel memasok barang ke warung tradisional.
Padahal, usaha para distributor tersebut sudah bertahan selama puluhan tahun.
Rencana pengusaha ritel modern memasok produk ke warung tradisional mendapat protes dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
- Cermati Perkembangan Global, BRI Lebih Fokus ke Tantangan Domestik Melalui Pemberdayaan UMKM
- Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas, Pertamina Gelar UMK Academy 2024
- FIF Group dan Universitas Parahyangan Meluncurkan Score FLS
- Sukses Bawa UMKM Go Global, Pertamina Kembali Gelar UMK Academy, Ini Link Pendaftarannya
- Pertamina Gandeng Perempuan Pelaku UMKM dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
- Integrasi TikTok Shop & Tokopedia Bakal Buat Pasar UMKM Makin Besar