Hindari Gigitan Nyamuk dengan Stres

Hindari Gigitan Nyamuk dengan Stres
Foto: Purdue.edu.
LONDON - Jika anda termasuk salah satu orang yang selama ini paling suka dikerubungi dan digigiti nyamuk, ada kemungkinan anda termasuk orang yang kurang atau jarang stres. Lho, apa hubungannya? Itulah yang kini masih dipelajari oleh sejumlah tim peneliti di Inggris khususnya, yang sebagaimana ditulis di kolom kesehatan Wall Street Journal, Rabu (2/9) WIB, bisa jadi memang ada hubungannya - antara 'tendensi' nyamuk dan level stres manusia.

Di dunia keilmuan, serangga memang sudah cukup lama dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam mengenai bau-bauan, yang pada akhirnya berhubungan dengan calon mangsa mereka. Nyamuk pun tak terkecuali punya kemampuan yang sama. Namun begitu, penelitian terhadap apa yang bisa menarik atau menolak nyamuk, dengan mengamati 300-400 bahan kimia tertentu yang diproduksi tubuh manusia, jelas sama sekali tidak mudah.

Untunglah, sekelompok peneliti dari Rothamsted Research di Inggris, baru-baru ini bisa jadi sudah menemukan sedikit petunjuk ke arah itu. Tepatnya, mereka menemukan kemungkinan penyebab kenapa di antara manusia yang menjadi mangsa nyamuk, selama ini ada orang-orang yang rajin digigiti dan ada pula yang justru tidak atau jarang. Petunjuk itu ada pada sejumlah zat kimia tertentu yang tampaknya berlebihan dikeluarkan oleh kelompok orang yang 'tak disukai' nyamuk tersebut ketimbang pada orang yang 'laris-manis' sebagai mangsa.

Zat kimia dimaksud, lebih jauh disebutkan berhubungan dengan level situasi mental atau pikiran seseorang, atau yang bisa disimpulkan sebagai suasana stres. Hanya saja, belum bisa dipastikan mana saja zat kimia yang tepat dalam hal ini. Namun jika sudah ditemukan, itu akan bisa diolah menjadi zat penolak paling ampuh dibanding ramuan yang ada sekarang, yang rata-rata dilaporkan mengandung zat kimia DEET yang disebut-sebut punya resiko menimbulkan kanker.

LONDON - Jika anda termasuk salah satu orang yang selama ini paling suka dikerubungi dan digigiti nyamuk, ada kemungkinan anda termasuk orang yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News