Letusan Dahsyat 10 Jam Sekali

BPPTK Belum Bisa Prediksi Aktivitas Istirahat Total

Letusan Dahsyat 10 Jam Sekali
Awan Panas yang disertai material gunung Merapi atau sering disebut Wedus Gembel kembali keluar dari kawahnya, sore kemarin. Foto: Boy Slamet/Jawa Pos
BOYOLALI -- Puncak Merapi kembali menyemburkan awan panas atau wedhus gembel secara vertikal sekitar pukul 15.00 kemarin (31/10). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Jogjakarta belum bisa memprediksi aktivitas puncak Merapi istirahat total. Sebab, diperkirakan masih tersimpan sekitar 7,5 juta kubik magma di perut gunung.

Kepala BPPTK Jogjakarta Subandriyo mengatakan, aktivitas Merapi tahun ini sulit diprediksi. Sebab, karakteristik letusannya berbeda dengan tahun lalu. Yakni semburan awan panas ke udara. "Bila 2006 lalu letusannya hanya horisontal atau mengalir di lereng saja. Tapi kali ini ke udara bersifat eksplosif," terangnya ketika dihubungi kemarin sore (31/10).

Letusan vertikal ini sempat terjadi sekitar puluhan tahun silam. Bila dilihat dari karakteristiknya, sulit diprediksi berhenti totalnya sampai kapan. Sebab, menurut catatannya, berdurasi sekitar 10 jam sekali terjadi letusan dahsyat.

Hal ini dikarenakan aktivitas di perut gunung masih cukup tinggi. Aktivitas kali ini juga berbeda pada 2006. sebab, tekan magma dari perut gunung cukup besar. "Masih ada sekitar tujuh setengah juta kubik magma di perut gunung," kata dia.  Letusan yang kesekian kali sore kemarin pun juga mencatat sejarah baru. Sebab, biasanya awan panas meluncur ke selatan, namun kali ini ke timur. Sehingga awan panas terbawa angin ke arah Boyolali timur.

BOYOLALI -- Puncak Merapi kembali menyemburkan awan panas atau wedhus gembel secara vertikal sekitar pukul 15.00 kemarin (31/10). Balai Penyelidikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News