Letusan Dahsyat 10 Jam Sekali

BPPTK Belum Bisa Prediksi Aktivitas Istirahat Total

Letusan Dahsyat 10 Jam Sekali
Awan Panas yang disertai material gunung Merapi atau sering disebut Wedus Gembel kembali keluar dari kawahnya, sore kemarin. Foto: Boy Slamet/Jawa Pos
Ini sesuai pengamatan BPPTK yakni terjadi pembengkakan dinding puncak Merapi hampir merata melingkar. Sehingga kemungkinan besar terjadi letusan ke segala arah. "Memang dengan perkembangan terakhir terjadi pembengkakan ke utara dan timur. Jadi tidak hanya ke selatan," terangnya.

Letusan Merapi dahsyat ini pun memaksa warga yang kembali ke rumah di Desa Klakah dan Jrakah, Kecamatan Selo kembali ke pengungsian sore kemarin. Mereka sangat panik lantaran melihat awan panas menyembur ke arah Selo dan Musuk. Sekitar delapan ribu pengungsi kembali ke barak di Lapangan Samiran, Selo.

Dandim Boyolali Letkol (Arh) Soekoso Wahyudi, mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari BPPTK bahwa puncak Merapi mengeluarkan awan panas lagi sekitar pukul 15.00. "Arahnya ke timur, ke wilayah Sangup dan sekitarnya namun belum sampai ke wilayah Boyolali (kota)," katanya.

Pihaknya kembali menerjunkan anggota untuk mengevakuasi warga. Hingga berita ini diturunkan, evakuasi masih tetap berlangsung. Sebab, transportasi untuk mengangkut warga terbatas. "Sebagian masih tertahan di pengungsian sementara sebelum ke tempat pengungsian akhir di Selo," terangnya.

BOYOLALI -- Puncak Merapi kembali menyemburkan awan panas atau wedhus gembel secara vertikal sekitar pukul 15.00 kemarin (31/10). Balai Penyelidikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News