Suer Deh! Kami Mau Metal

Suer Deh! Kami Mau Metal
Suer Deh! Kami Mau Metal
SEPAK BOLA memang komplit. Fisik, stamina, harus tahan banting. Mental, spiritual harus tahan godaan. Pribadi, personal harus tahan omelan, tahan ocehan. Teamworking pun harus tahan guncangan, berapapun skala richter. Seperti "mantra ajaib" pelaut Bugir, sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai! Seluruh indera harus satu suara, satu rasa, satu jiwa, satu tujuan.

Maaf, kali ini tak ada tawar menawar! PSSI, Kemenpora, KONI, dan Presiden SBY tak perlu menyiapkan opsi dan alasan-alasan "jika" kekalahan itu menimpa. Publik bola di negeri ini tak mau mendengar kata gagal. Sori, tak ada demokrasi, tak ada voting untuk menaklukkan Bukit Jalil. Tak ada negosiasi, no way! Menang, menjadi harga mati. Bahkan, menang saja tidak cukup. Suer! Kami mau metal, menang total!

Menang sebelum bertanding, menang di permainan, dan menang di hasil final. Menang yang fair, menang spektakuler, menang yang membanggakan. Opsi kalah atau seri itu sudah kami delate, sudah dibuang jauh ke dasar laut selatan sana. Tuntutan 230 juta jiwa di negeri ini, menang dan mempermalukan Malaysia di kampungnya Ipin Upin. Titik!

Saya menangkap kesan itu, salah satunya dari pesan-pesan yang di-broadcast messages blackberry belakangan ini. Ada yang mengajak, saat menjamu Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, 29 Desember nanti sebaiknya pakai batik! Mainkan musik tradisional angklung, nyanyikan lagu "Rasa Sayange" dan "Terang Bulan", tampilkan seni tari ”Reog Ponorogo” yang sudah diklaim sebagai Truly Asia-nya Malaysia.

SEPAK BOLA memang komplit. Fisik, stamina, harus tahan banting. Mental, spiritual harus tahan godaan. Pribadi, personal harus tahan omelan, tahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News