Pak SBY, Please Deh..

Pak SBY, Please Deh..
Pak SBY, Please Deh..
Dalam kuliah umum Dies Natalis ITS ke-50 kemarin, Presiden SBY menyebut a little success story of Timnas PSSI di Piala AFF. Bisa membonsai tiga negara sekaligus, Malaysia, Laos dan Thailand tanpa basa basi, total 13 gol. Saya setuju, atmosfer sepak bola kita sedang bersinar terang. Lalu beliau mempertautkan kemenangan itu dengan sukses Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) di Malang, beberapa waktu silam.

Jujur, saya agak sulit menelan kalimat itu. Serasa ada yang menghambat di tenggorokan. KSN itu semacam project gagal yang sudah tertimbun lama di benak lupa masyarakat bola negeri ini. Gagal mereformasi struktur PSSI yang dianggap melempem! Justeru memperkokoh nilai tawar Nurdin Halid sebagai Ketua Umum. Pasca kongres juga tak terjadi perubahan apapun, kecuali hubungan pengurus PSSI dengan pers seperti Popeye dan Brutus aja!

Kalau Presiden SBY menyebut, PSSI belakangan berbenah kuat, menata internal,  setelah Arifin Panigoro merilis Liga Primer Indonesia (LPI), saya bisa mengangguk. Pemerintah, PSSI dan publik harus berterima kasih pada LPI! Ambisi dan strategi branding LPI itu harus dibaca sebagai multivitamin, steroid dopping, coffein, nicotine, atau apa saja yang merangsang penyembuhan bopeng-bopeng wajah kompetisi kita.

:TERKAIT Saat dua lembaga kompetisi itu bersaing, tak ada yang dirugikan! Sepak bola lebih bergairah. Banyak alternatif tontonan, yang sama-sama sepak bola. Frekuensi pertandingan makin banyak. Industri yang berorbit di pusaran sepak bola makin berbiak. Oportuniti menjadi pemain superstar, pelatih hebat, wasit berkarakter, terbuka lebih lebar. Infotainment pun punya objek selebriti baru! Anak bola!

Dalam kuliah umum Dies Natalis ITS ke-50 kemarin, Presiden SBY menyebut a little success story of Timnas PSSI di Piala AFF. Bisa membonsai tiga negara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News