Minta Berobat ke Singapura, Janji Syamsul tak Kabur

Minta Berobat ke Singapura, Janji Syamsul tak Kabur
Tim pengacara Syamsul Arifin, Samsul Huda (kiri) dan Rudy Alfonso di pengadilan tipikor, Senin (6/6). Satu lagi Abdul Hakim Siagian tidak nampak dalam gambar. Foto: Arundono/JPNN
JAKARTA -- Teka-teki mengenai penyebab Gubernur Sumut nonaktif Syamsul Arifin mengalami koma, terjawab sudah. Pascaoperasi pemasangan cincin atau caterisasi pada Rabu pekan lalu lalu, Syamsul mengalami pendarahan hebat. Yang memicu kondisi mantan bupati Langkat itu kian parah, ada gumpalan darah yang masuk ke jantungnya.

Anggota kuasa hukum Syamsul, Samsul Huda, di hadapan majelis hakim pengadilan tipikor, Jakarta, kemarin (6/6), mengatakan, darah yang masuk ke jantung kliennya itu sudah disedot. "Setelah dipasang ring, terjadi pendarahan hebat. Ada darah yang mengalir ke jantung. Sudah disedot sekitar 300 cc," terang Samsul Huda di hadapan majelis hakim yang dipimpin Tjokorda Rae Suamba. Untuk kedua kalinya, Syamsul tidak bisa menghadiri persidangan.

Disebutkan, hingga kemarin pagi, kondisi Syamsul bukannya membaik, namun makin parah.  Komplikasi penyakit yang diderita terdakwa perkara dugaan korupsi APBD Langkat itu, yakni juga punya penyakit diabetes, membuat kondisi Syamsul kian kritis.

Tim dokter RS Jantung Harapan Kita, lanjut Samsul Huda, juga mengkhawatirkan kondisi Syamsul semakin parah. Alasannya, ada potensi bakal terjadi infeksi di jantung Syamsul. "Pihak RS mengatakan, kemungkinan adanya infeksi sangat serius," terang Huda.

JAKARTA -- Teka-teki mengenai penyebab Gubernur Sumut nonaktif Syamsul Arifin mengalami koma, terjawab sudah. Pascaoperasi pemasangan cincin atau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News