Dana Bos 2011 Masih Tersisa
Senin, 02 Januari 2012 – 11:49 WIB
TERNATE--Ancaman Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono yang akan mempidanakan 8 daerah di Maluku Utara (Malut) lantaran terlambat menyalurkan dana Bos (bantuan operasional sekolah), membuat dinas pendidikan di daerah angkat bicara.
Halmahera Tengah (Halteng) misalnya,--satu dari 8 kabupaten di Malut yang telat menyalurkan dana Bos triwulan IV tahun anggaran 2011, punya alasan tersendiri. Menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Diknas) Halteng M Taher Mujuddin, mengatakan keterlambatan pencairan dana Bos triwulan IV akibat besaran alokasi dana Bos triwulan IV, berbeda dengan alokasi dana Bos triwulan I, II, dan III.
Baca Juga:
Dikatakan Taher, alokasi dana Bos triwulan IV lebih besar, sementara data siswa penerima Bos masih tetap mengikuti dana Bos triwulan I, II dan III. "Sehingga ada kelebihan sekitar Rp 400 juta, khusus Halteng. Karena itu, kita siapkan data siswa lagi, sebagai penerima Bos. Ini salah satu faktor penyebab keterlambatan," katanya kepada Malut Post (Group JPNN) di Hotel Surya akhir pekan lalu.
Dia lantas mengemukakan persoalan yang terjadi di Halteng. Dia mengatakan, dana bos triwulan IV untuk Halteng sebesar Rp 1, 575 miliar (Rp 1.575.000.000).
TERNATE--Ancaman Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono yang akan mempidanakan 8 daerah di Maluku Utara (Malut)
BERITA TERKAIT
- Universitas Trilogi Digandeng Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia, Keren
- Puluhan Universitas Top Dunia Ada di ICAN Education Expo 2024, Pengunjung Membeludak
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024