KPU Buton Dituding Melakukan Pembohongan Publik
Selasa, 01 Mei 2012 – 08:01 WIB
KENDARI - KPU Buton yang dipimpin La Rusuli memang telah resmi meloloskan 7 pasangan Cabup Buton minus Abdul Hasan Mbou-Buton Achmad. Namun, PAW La Biru tersebut siap-siap menghadapi persoalan hukum yang akan dilayangkan Abdul Hasan Mbou-Buton Ahmad, atau pasangan yang dikenal berakronim SANTUN ini. "Ada indikasi permainan, Tim SANTUN turun tangan mulai pukul 12 malam sampai 3.30 WIB, begitu La Rusuli turun di pintu Lion Air langsung dikurung tim SANTUN. Yang bersnagkutan berhasil dibawa kembali ke hotel untuk membatalkan keberangkatannya selanjutnya melaksanakan verifikasi. Jadi pernyataan La Rusuli bahwa dia kerja sesuai mekanisme UU, sama sekali tidak benar," terang Hasan Mbou di kediamannya, Senin (30/4).
Menurut Hasan Mbou, pernyataan La Rusuli yang dilansir pada salah satu media lokal di Sultra bahwa pihaknya telah melakukan verifikasi Cabup Buton berdasarkan UU, adalah kebohongan publik. Mengingat yang bersangkutan justru bekerja sesuai dengan pesanan sponsor dan itu bisa dibuktikan pada tanggal 22 April setelah La Rusuli melaksanakan verifikasi versi Ibu Amaliah di Jakarta, yang bersangkutan berupaya meninggalkan Ibu Kota Negara.
Baca Juga:
Untunglah, Tim SANTUN berhasil menemui La Rusuli di Bandara Soekarno Hatta. Sebelumnya, salah satu anggota KPU Buton berinisial Y menyampaikan bahwa mereka menginap di Hotel Alia kamar 320 tetapi ternyata mereka menginap di hotel lain.
Baca Juga:
KENDARI - KPU Buton yang dipimpin La Rusuli memang telah resmi meloloskan 7 pasangan Cabup Buton minus Abdul Hasan Mbou-Buton Achmad. Namun, PAW
BERITA TERKAIT
- Ketua MPR Bambang Soesatyo Ingatkan Pentingnya Pembenahan Parpol, Simak Penjelasannya
- Cak Imin Pastikan PKB Mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Sandi AMPI Serukan Rekonsiliasi Pascapemilu: Bersatulah demi Indonesia Emas 2045
- Habib Aboe Tegaskan PKS dan PKB Siap Bekerja Sama di Pilkada Serentak 2024
- Tamil Selvan: Gugatan PDIP ke PTUN Tak Akan Tunda Pelantikan Prabowo-Gibran
- PDIP Masih Buka Pintu untuk Ahok di Pilkada Jakarta 2024, Tetapi