Peran Anas Dikurangi, Bakal Muncul Kesan Dizalimi
Jumat, 15 Juni 2012 – 00:15 WIB
JAKARTA - Langkah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumpulkan pengurus Partai Demokrat tingkat provinsi (DPD I PD) di Cikeas, Selasa (12/6) malam lalu tanpa melibatkan Anas Urbaningrum selaku Ketua Umum PD dinilai janggal. Bahkan langkah SBY selaku Ketua Dewan Pembina (Wanbin) PD itu malah bisa memperuncing konflik internal.
Penilaian itu disampaikan pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro di Jakarta, Kamis (14/6). Menurut Siti, langkah SBY itu jelas tak lazim dari sisi organisasi karena dalam partai ada jenjang kepengurusan.
Baca Juga:
"SBY itu patron jadi harusnya ada di atas faksi-faksi yang ada. Kalau ada yang salah, ya bicarakan saja terbuka. Ini demokrasi, semuanya dibicarakan terbuka. Ini bukan eranya otoriter," kata Siti.
Faktanya, kata Siti, sampai saat ini Anas masih Ketum PD. Karenanya Siti melihat pertemuan di Cikeas justru memunculkan kesan bahwa SBY hendak mengurangi fungsi dan peran Anas yang terpilih sebagai ketua umum dalam Kongres PD di Bandung 2010 lalu.
JAKARTA - Langkah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumpulkan pengurus Partai Demokrat tingkat provinsi (DPD I PD) di Cikeas, Selasa (12/6) malam
BERITA TERKAIT
- Zulhas Sebut Prabowo-Gibran Dipilih karena Dicintai Rakyat, Bukan Bansos
- Gerindra Respons Pernyataan Ganjar Pranowo soal Politik Akomodasi
- Masyarakat Papua Tolak Sjafrie Sjamsoeddin Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
- Prabowo Sudah Kantongi Nama Jagoan Gerindra di Pilkada Jakarta
- Kursi PAN di DPR Bertambah, Zulhar Berterima Kasih kepada Prabowo
- Elite Gerindra Sebut Wacana Presidential Club Segera Dibahas dalam Waktu Dekat