Pemerintah Harus Tegas Soal Kenaikan BBM
Rabu, 01 Mei 2013 – 18:48 WIB
JAKARTA - Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah kian tidak jelas kapan realisasinya. Apalagi ditambah pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilai tidak tegas. Politikus PKB itu mengatakan, wacana kenaikan BBM pada akhirnya hanya merugikan masyarakat. Sebab, dampak dari wacana itu sudah terasa di tengah-tengah masyarakat. Hal itu terlihat pada saat Nur Yasin mengunjungi Kabupaten Lumajang dan Jember. Di sana, ia melihat antrian panjang sampai ratusan meter di SPBU.
"Argumentasi Presiden SBY yang menyatakan kenaikan harga BBM akan dilakukan setelah dana kompensasi disetujui DPR semakin tidak membuat tidak jelas rencana ini," ujar anggota Komisi VII DPR, Nur Yasin di Jakarta, Rabu (1/5).
Sebab DPR bersama pemerintah telah menyetujui sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2013. "Mengapa presiden masih membutuhkan persetujuan lagi dari DPR?" kata Nur Yasin.
Baca Juga:
JAKARTA - Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah kian tidak jelas kapan realisasinya. Apalagi ditambah pernyataan Presiden
BERITA TERKAIT
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Hanasui Lebarkan Sayap ke Negeri Jiran, Konsisten Tawarkan Produk Harga Terjangkau
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi