Biaya Logistik Masih Tinggi

Biaya Logistik Masih Tinggi
Biaya Logistik Masih Tinggi
JAKARTA - Volume perdagangan antarpulau terus meningkat seiring tumbuhnya perekonomian di sejumlah daerah. Namun sayangnya, potensi itu justru terhambat oleh tingginya tarif yang diberlakukan di sejumlah pelabuhan. Akibatnya, biaya logistik di Indonesia tetap tinggi.

 

"Perdagangan antarpulau rata-rata naik 37 persen. Pada 2006 hanya sekitar 638 juta ton, pada 2011 sudah meningkat lima kali lipat menjadi 3,15 miliar ton," ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Edi Wibowo, Rabu (19/6). Tingginya perdagangan antar pulau menunjukkan adanya peningkatan kebutuhan dan daya beli masyarakat di sejumlah daerah.  

Hal itu juga bisa dilihat dari pertambahan jumlah kapal niaga yang cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Terutama paska diberlakukannya azaz Cabotage (kewajiban memakai kapal berbendera Indonesia untuk angkutan antar pulau)."Pada Maret 2005, jumlah armada kapal niaga nasional sebanyak 6.041 unit, sementara pada tahun 2012 jumlahnya sudah 11.495 unit atau bertambah 5.454 unit," cetusnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Iskandar Zulkarnain mengatakan, upaya melakukan efisiensi melalui pembenahan pelabuhan agar pelayanan kapal dan bongkar muat lebih cepat tidak sesuai harapan. Yang terjadi sekarang, tarif-tarif kepelabuhanan justru meningkat tajam dalam tiga tahun terakhir."Ini yang mengakibatkan biaya logistik sulit ditekan," tukasnya.

JAKARTA - Volume perdagangan antarpulau terus meningkat seiring tumbuhnya perekonomian di sejumlah daerah. Namun sayangnya, potensi itu justru terhambat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News