Era Soeharto Berakhir, Pemerintah Tak Pernah Bangun Kilang Minyak

Era Soeharto Berakhir, Pemerintah Tak Pernah Bangun Kilang Minyak
Era Soeharto Berakhir, Pemerintah Tak Pernah Bangun Kilang Minyak

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII DPR, Effendi Simbolon tak heran bila saat ini Indonesia masih mengandalkan impor bahan bakar minyak (BBM) dari luar negeri, untuk mencukupi kebutuhan BBM. Sebab, usai mantan Presiden Soeharto lengser sekitar 16 tahun yang lalu, pemerintah tak pernah membangun kilang minyak.

"Tujuh kilang yang ada saat ini dibangun pada Era Soeharto semua. Setelah itu tidak ada satu pun kilang yang dibangun di era reformasi," terang Effendi dalam diskusi bertajuk 'Siapa Peduli Energi?' di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (22/3).

Maka, bila saat ini kebutuhan BBM di Indonesia tak juga terpenuhi, menurutnya hal itu wajar terjadi. Karenanya, Effendi berharap Indonesia bisa mencontoh Singapura, yang mau membangun kilang minyak meski negaranya tak begitu banyak membutuhkan minyak, bila dibanding dengan kebutuhan Indonesia.

"Imbasnya apa, anggaran subsidi BBM juga melonjak hingga ratusan triliun. Singapura yang enggak butuh minyak dalam jumlah besar saja, mau bangun kilang. Buat apa? Tujuannya ya buat impor ke kita. Eh kita malah yang butuh BBM dalam jumlah besar, malah enggak satupun bangun kilang minyak. Mungkin kalau Allah ditanya, dia juga enggak tahu kapan Indonesia akan bangun kilang," ulas Ketua DPP PDI-Perjuangan itu.

Padahal kata Effendi membangun kilang tidak membutuhkan dana yang amat besar, bila dibanding harus menunggu impor dari negara lain.

Saat ini konsumsi BBM Indonesia hampir mencapai 1,5 juta-1,6 juta barel per hari. Jumlah itu terus meningkat dari tahun ke tahun. Sementara jumlah produksi BBM di kilang hanya 700 ribu-800 ribu bph. Untuk memenuhi kebutuhan BBM, maka Indonesia selama ini harus mengimpor BBM. (chi/jpnn)


JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII DPR, Effendi Simbolon tak heran bila saat ini Indonesia masih mengandalkan impor bahan bakar minyak (BBM) dari luar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News