Papua Tuan Rumah, Banyak Daerah Pesimistis

Papua Tuan Rumah, Banyak Daerah Pesimistis
Papua Tuan Rumah, Banyak Daerah Pesimistis

NADA miring mengiringi terpilihnya Papua sebagai tuan rumah PON 2020. Terutama dari provinsi-provinsi lain yang kalah dalam proses bidding tuan rumah oleh KONI Pusat. Mulai dari infrastruktur, akomodasi, sumber daya manusia, dan pengalaman Papua diragukan.
      
Papua selama ini jarang menggelar kejuaraan berlevel nasional, baik itu untuk single event ataupun multievent. Dengan melihat kondisi seperti itu, maka dari sisi ketersediaan infrastruktur berstandar nasional dan sumber daya manusia yang memadai bakal cukup minim.
      
Alasan itulah yang membuat banyak daerah menyatakan sangsi dengan kemampuan Papua untuk jadi tuan rumah PON. Salah satunya KONI Sulawesi Selatan. Sekretaris Umum (Sekum)  KONI Sulsel, Addien, menyebut pihak KONI Pusat harusnya bisa objektif dalam memutuskan pilihan.

"Harusnya dilihat secara objektif bagaimana kemampuan yang ada di lapangan, bukan hanya di sisi berapa uang yang disiapkan saja," ujarnya kepada Jawa Pos, tadi malam.
      
Dengan sisa enam tahun sebelum dimulainya ajang bergengsi empat tahunan nasional itu, Papua harus menyiapkan segalanya. Baik untuk infrastruktur, atau aspek lainnya. Itu dianggap Addien tidak cukup. Mengaca dari penunjukan Riau sebagai tuan rumah PON 2012 yang terpaut selama lima tahun, masih ada celah di sana-sini.
      
Senada dengan Sulsel, KONI Jateng pun juga menganggap pemilihan Papua sebagai tuan rumah PON kurang tepat. Melalui Plt Ketua Umum KONI Jateng, Hartono, mereka mempertanyakan kinerja dari tim verifikasi bentukan KONI Pusat.

"Apakah mereka melihat secara langsung potensi dari daerah yang mencalonkan diri sebagai tuan rumah? Kalau iya, harusnya mereka tahu," katanya.
      
Lebih lanjut, Hartono membeberkan bahwa pada saat verifikasi ke lapangan lalu, Jateng meraup poin sebanyak 93 persen. Sedangkan provinsi lainnya berada di bawah 60 persen, dan Papua pun bisa di bawah 50 persen.

"Kalau seperti itu, untuk penunjukan tuan rumah PON berikutnya tidak perlu diverifikasi, diundi sajalah," tandasnya.
      
Sementara, ketua harian KONI Sumatera Utara Jhon Ismadi Lubis mengatakan pihaknya sudah legawa jika Papua yang dinyatakan menang dalam proses bidding PON XX/2020. Sebagai salah satu daerah yang juga mencalonkan diri menjadi tuan rumah, Jhon sudah siap kalah sebelum  kemarin daerah mana yang diumumkan sebagai pemenang.
      
"Kita lihat apa yang bisa dilakukan Papua sebagai tuan rumah. Mereka pernah janji kepada kita para kontingen kalau disana akomodasi dan transportasi lokal bakal gratis. Itu yang akan dilihat," kata Jhon.
      
John pun mengingatkan agar euforia sebagai tuan rumah tak sekedar menjadi tuan rumah. Patut dipikirkan juga akan diapakan venue pasca PON. Apakah akan dijadikan sekedar bangunan monumental atau dipakai dan dikelola sesuai kebutuhan. (ren/dra/JPNN/ham )


Berita Selanjutnya:
Pakai 10 Wasit Jebolan ISL

NADA miring mengiringi terpilihnya Papua sebagai tuan rumah PON 2020. Terutama dari provinsi-provinsi lain yang kalah dalam proses bidding tuan rumah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News