Seribu Langkah untuk Pulihkan Ekonomi Global

Seribu Langkah untuk Pulihkan Ekonomi Global
Seribu Langkah untuk Pulihkan Ekonomi Global

BRISBANE - Lambannya pemulihan perekonomian global tak menyurutkan optimisme negara-negara anggota G20.
--------------
Laporan Ahmad Baidhowi dari Brisbane
------------
Dalam G20 Leader's Summit kemarin (15/11), negara-negara dengan kue ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) terbesar di dunia tersebut mematok target ambisius dalam empat tahun ke depan.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan, G20 memiliki peran strategis yang bakal menentukan arah perekonomian global. Karena itu, G20 siap bekerja keras untuk memberikan tambahan pertumbuhan ekonomi global 2 persen pada 2018 mendatang.

"Inilah yang diharapkan oleh dunia," ujarnya saat membuka G20 Leaders Summit di Brisbane Convention and Exhibition Center (BCEC) kemarin (15/11).

Sebagai gambaran, pada 2013 lalu, perekonomian global hanya mampu tumbuh 3,2 persen. Tahun ini, Dana Moneter International (IMF) memproyeksi ekonomi dunia hanya akan tumbuh di kisaran 3,4 persen dan tahun depan sebesar 3,8 persen.

Dengan begitu, target tambahan 2 persen lebih akan mengarahkan pertumbuhan ekonomi global ke kisaran 5-6 persen.

Saat ini, anggota G20 yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa menguasai sekitar 85 persen output ekonomi dunia dan sekitar 80 persen pangsa perdagangan dunia. Dengan demikian pergerakan G20 akan berpengaruh signifikan pada ekonomi global.

Abbott mengakui, perekonomian global menghadapi tantangan berat saat ini, mulai dari gejolak politik di Timur Tengah, lambatnya pemulihan perekonomian Eropa, hingga ekonomi global yang masih rentan berbagai guncangan.

Namun demikian, dirinya optimistis G20 bisa melahirkan kesepakatan penting untuk mencapai target tambahan pertumbuhan ekonomi 2 persen. "Tambahan itu akan mendorong akitivitas perekonomian global hingga USD 2 triliun dan membuka jutaan lapangan kerja baru," katanya.

BRISBANE - Lambannya pemulihan perekonomian global tak menyurutkan optimisme negara-negara anggota G20. -------------- Laporan Ahmad Baidhowi dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News