15 Agustus, Jakarta Harus Seperti Solo dan Surabaya

15 Agustus, Jakarta Harus Seperti Solo dan Surabaya
dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta wali kota mengubah wajah ibu kota sehingga menjadi lebih indah dan bersih. Pihaknya memberikan batas hingga 15 Agustus nanti.

Ia menjelaskan, penataan dilakukan dari segi sarana dan prasarana. Di antaranya ialah trotoar, taman-taman kota, dan penerangan jalan. "Memang waktunya tidak panjang, sampai 15 Agustus. Tapi, semuanya harus dilakukan supaya ada perubahan," kata Djarot di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (24/7).

Berdasarkan pengamatan Djarot saat melakukan blusukan, masih banyak trotoar yang berlubang dan rusak serta taman tidak dirawat. Selain itu, penerangan juga dinilai masih minim.

Kader PDI Perjuangan itu lantas membandingkannya dengan Solo. Menurut Djarot, trotoar dan taman di Solo bagus. Penerangannya pun sangat layak pada malam hari.

"Dari Solo ke Blitar dilanjutkan ke Surabaya. Kota ini lebih bagus lagi.  Kotanya terlihat hijau. Trotoar di wilayah pinggir tak kalah bagus dengan trotoar di jalan protokol. Taman tidak ada yang botak-botak, semua rapi dan hijau sekali. Malam hari penerangan bagus, baik di taman maupun di jalan. Sehingga, tidak ada warga yang berani berbuat mesum. CCTV juga terpasang di jalan," tutur Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar ini mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI  harus belajar dari Solo dan Surabaya. Pasalnya, kondisi Jakarta jauh berbeda dengan kedua daerah itu.

"Saya lihat kondisi Jakarta jauh sekali. Trotoar banyak yang jebol, membuat pejalan kaki tidak nyaman. Taman-taman juga tidak dirawat. Pagar pembatasan jalan yang lepas, mbok ya diperbaiki," tandas Djarot. (gil/jpnn)


JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta wali kota mengubah wajah ibu kota sehingga menjadi lebih indah dan bersih. Pihaknya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News