'Apakah Anda Puas dengan Pelayanan Kami?' tanya Nunei

'Apakah Anda Puas dengan Pelayanan Kami?' tanya Nunei
Kapal pesiar Sapphire Princess. Foto: Suprizal Tanjung/Batam Pos/JPG

jpnn.com - KAPAL pesiar Sapphire Princess memberikan pelayanan kelas hotel bintang lima. Beragam makanan lezat dan terbaru disajikan kepada 3.000 penumpang, pergi pulang dari Singapura, Malaysia, dan Thailand. Bagaimana Sapphire Princess mengemasnya? Berikut catatan wartawan Batam Pos yang ikut dalam perjalanan kapal mewah itu 

SUPRIZAL TANJUNG, Malaysia

WISATAWAN dari Batam baru saja menginjakkan kaki di pelabuhan Marina Bay Cruise Centre, Singapura, Kamis (26/11/2015) pukul 11.00 waktu Singapura. Di sana sudah terkumpul ribuan orang. Mereka antre memperlihatkan dokumen perjalanan, dan paspor kepada petugas. Ada sekitar 30 meja, dimana dalam satu satu meja terdapat dua sampai tiga petugas melayani dokumen penumpang. Semua petugas terlihat tenang, namun bekerja cepat. Tidak ada suara ribut dari mereka saat melayani ribuan penumpang yang antre. 

Rombongan dari Batam, yaitu Simon Budi, Neneng Wiyanto, Velisia, Agustina, dan penulis mendapat tempat paling kanan.  Di tengah keramaian dan sambil  menunggu dokumen selesai diperiksa oleh dua wanita muda Singapura, mendadak dari arah belakang muncul Sales Co-ordinator Princess Cruises, Norsidahwati Binte Ja’far (Sida), Sales Executive Princess Cruises, Kenji Chen, dan Mrs Shirlene Ng.

“Halo, selamat datang. Moga lancar, tak ada kendala ya,” sapa Sida, Shirlene, dan Kenji panjang lebar dalam bahasa Inggris bercampur dengan bahasa Melayu.

Simon Budi, orang yang kami tuakan dalam perjalanan itu menjawab, bahwa sebagian besar surat menyurat dan dokumen mereka tidak ada kendala. Hanya saja, paspor penulis ada sedikit masalah. Masa berlaku paspornya sudah sudah kurang dari enam bulan.

Sementara aturan imigrasi internasional, perjalanan ke luar negeri harus menggunakan paspor yang masa berlaku terakhirnya, lebih dari enam bulan. Untung saja, pemeriksaan kali ini tidak lagi seketat dan seteliti seperti di pelabuhan HarbourFront Singapura. Paspor penulis lolos. Mungkin petugas Princess Cruises berpikir, bila dokumen penumpang sudah disetujui pihak imigrasi di pelabuhan HarbourFront Singapura, maka berarti penumpangnya aman.

Penat kaki menunggu bersama ribuan penumpang lainnya menjadi terobati ketika pemeriksaan selesai, dan kami melangkah memasuki tangga masuk ke kapal buatan Jepang tahun 2004, dan diperbarui lagi tahun 2015, dengan bobot 116.000 ton,  serta  panjang 952 kaki (sekitar 285-300 meter) tersebut.

KAPAL pesiar Sapphire Princess memberikan pelayanan kelas hotel bintang lima. Beragam makanan lezat dan terbaru disajikan kepada 3.000 penumpang,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News