Superketat di Lapas Abepura, HP dalam Bra pun Tak Akan Lolos

Superketat di Lapas Abepura, HP dalam Bra pun Tak Akan Lolos
Pengamanan di Lapas Abepura semakin diperketat. Foto: dok/Cederawasih Pos

jpnn.com - JUMAT (8/1) lalu sekitar pukul 11.00 WIT, menjadi waktu yang tak bisa dilupakan oleh petugas Lapas Kelas II-A Abepura, Jayapura. Bagaimana tidak, sebanyak 13 warga binaannya, 8 di antaranya merupakan tahanan dan 5 lainnya merupakan narapidana berbagai kasus yang tak bisa dipandang sebelah mata, kabur.

Ketiga belas penghuni Lapas tersebut adalah Feli Tabuni (kasus pemerkosaan), Jefran Efrain Oagay (kasus pembunuhan Organda), Andinus Karoba (kasus pencurian), Derfin Togotli (kasus pencurian), Jon Uwaga (kasus pencurian), Darius Doga (kasus pencurian dengan pemberatan), Derius Wanimbo alias Rambo Tolikara alias Botak Wanimbo (kepemilikan senjata api dan amunisi), Eki Dabi (kasus pengeroyokan), Iwan Itlay (kasus pencurian), Lapis Wantik alias Lapis (kasus pencurian), Kartu Kuning Yoman alias Yogor Telengen (kasus pembunuhan/pidana seumur hidup), Usmin Telengen (kasus pembunuhan/pidana seumur hidup) dan Yanuarius Fredy Muyak alias Ary Muyak (kasus mutilasi/pidana seumur hidup). 

Pasca kejadian tersebut Lapas Abepura langsung bebenah. Memperketat pengamanan dan penjagaan mulai dari pintu masuk hingga waktu kunjungan. Cenderawasih Pos awalnya berkomunikasi dengan Kalapas Abepura, Bagus Kurniawan namun karena kesibukan akhirnya dimandatkan kepada Kepala Keamanan, Juwaini. 

Penjelasan pria yang sudah 6 tahun bekerja di Lapas Abepura ini pasca kejadian kaburnya 13 warga binaan tersebut selama minggu seluruh areal Lapas disterilkan. Mulai dari pengunjung yang sepekan tak diperbolehkan berkunjung hingga barang-barang yang berada dalam kamar tahanan yang ikut dirazia.

Tak hanya soal kebijakan, secara fisik, Lapas Abepura juga melakukan pembenahan. Mulai dari pintu masuk yang dilengkapi dengan detektor logam termasuk penambahan 2 pintu yang memisahkan areal kunjungan dengan blok tahanan. 

Jika selama ini penghuni Lapas harus melewati empat pintu untuk bisa keluar, kini bertambah menjadi lima pintu. Pintu pengamanan dulunya hanya 4 lapis tapi saat ini menjadi 5 lapis dan siapapun yang harus lewat areal steril harus izin sama yang memegang pintu termasuk yang mau ke masjid harus izin. 

Dulu los, yang dari ujung bisa langsung ke ujung. Tak hanya itu, beberapa waktu ke depan dipastikan ada satu sekat yang akan memisahkan jalur untuk menuju pintu utama. Ini berdasar hasil analisa dari kejadian kaburnya 13 warga binaan dimana awalnya ada yang berpura-pura hendak ke klinik ternyata justru menjadi penyerang pertama pada pintu utama.

“Ada beberapa hal yang sudah kami benahi mulai dari depan menggunakan detector logam hingga penambahan pintu pembatas,” kata Juwaini, Senin (25/1) kemarin. 

JUMAT (8/1) lalu sekitar pukul 11.00 WIT, menjadi waktu yang tak bisa dilupakan oleh petugas Lapas Kelas II-A Abepura, Jayapura. Bagaimana tidak,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News