Guru Honorer Ditampar Kepsek, Ini Reaksi Mendikbud

Guru Honorer Ditampar Kepsek, Ini Reaksi Mendikbud
Rahmat (kedua kanan), salah satu guru honorer SMA 5 Garut Kecamatan Pamengpek. Garut, Jawa Barat. FOTO: DOK.PRI for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA--Tindak kekerasan yang dilakukan Kepsek SMA 5 Garut Kecamatan Pamengpek terhadap guru honorer mendapat perhatian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan. Menurut dia, setiap tindakan kriminalisasi harus diproses secara hukum tanpa melihat siapa pelaku dan korbannya.

"Saya bicara secara umum saja, namanya tindak kekerasan, ya harus diproses secara hukum," ujar Menteri Anies kepada JPNN, Minggu (24/4).

Namun, Anies ikut menyesalkan bila tenaga pendidik yang notabene contoh teladan bagi siswa menjadi pelaku tindak kekerasan. ‎Mestinya, tenaga pendidik menjunjung tinggi kode etik guru.

"Untuk kasus seperti ini selayaknya memang diselesaikan lewat jalur hukum. Apapun itu, setiap tindak kekerasan tidak boleh dilakukan," ucapnya.

Tindakan tidak terpuji dilakukan kepala sekolah SMA 5 Garut Kecamatan Pamengpek. Kejadiannya pada Selasa (19/4), ketika Rahmat, salah satu guru honorer‎ menunggu Kepseknya untuk minta tanda tangan.  Begitu kepseknya datang pukul 11.30, Rahmat dengan bergurau mengatakan, "wah ditunggu dari tadi, bapaknya baru nongol dari siang," Mendengar candaan itu, sang kepsek naik pitam dan langsung menampar wajah Rahmat.

Kaget dengan perlakuan kepseknya, spontan Rahmat minta maaf. Namun bukan maaf yang diberi, tapi tamparan kedua didaratkan ke wajah Rahmat. (esy/jpnn)

 

 


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News