Konsesi Sagu Rakyat Kepulauan Tembus 42 Ribu Hektare

Konsesi Sagu Rakyat Kepulauan Tembus 42 Ribu Hektare
Konsesi Sagu Rakyat Kepulauan Tembus 42 Ribu Hektare

JAKARTA--Pengembangan tanaman sagu di wilayah pesisir kian gencar dilakukan. Ini dilihat dari perkembangan konsesi sagu rakyat di daerah kepulauan yang mencapai kurang lebih 42 ribu ha di tahun 2016. Peningkatannya cukup signifikan di mana pada 2011 hanya sekitar 30 ribu ha. Belum lagi ditambah sekitar 68 kilang sagu aktif. ‎
 
“Penanaman sagu di daerah lahan gambut seperti di Kepulauan Meranti tidak hanya berhasil mencegah subsiden, tapi juga memungkinkan konservasi flora dan fauna yang ada di areal tersebut. Hal ini karena dalam proses penanaman sagu di lahan gambut, pelaku tidak harus melakukan land clearing,” ungkap Hasyim Bintoro, ahli sagu dari Institut Pertanian Bogor (IPB) di Jakarta, Senin (25/4).
 
Walaupun areal sagu di Meranti sangatlah kecil dibanding dengan luas areal sagu nasional yang mencapai 5,5 juta ha, namun menurut Hasyim, Kepulauan Meranti memiliki tingkat produktivitas paling tinggi. Angka produksi tepung sagu di wilayah ini 440 ribu ton/tahun dari angka produksi nasional yaitu 523 ribu ton/ tahun. 

Selain itu, Meranti juga menjadi penyumbang produk olahan sagu terbesar di seluruh Indonesia. “Kepulauan Meranti memang tidak luas, hanya sekitar 3.707,84 km2, tapi pemerintah setempat sangat serius menggarap budidaya sagu dan tidak hanya mengandalkan pada cuaca," ujarnya. 

Rencananya Kepulauan Meranti dijadikan sebagai cluster sagu dengan mengembangkan areal sagu menjadi 140 ribu ha. Dengan demikian sagu di Meranti tidak hanya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat tapi sekaligus menjadi komoditas pangan nasional. (esy/jpnn)


JAKARTA--Pengembangan tanaman sagu di wilayah pesisir kian gencar dilakukan. Ini dilihat dari perkembangan konsesi sagu rakyat di daerah kepulauan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News