Begitu Diresmikan Golden Tulip Bali Garap Originasi Tiongkok

Begitu Diresmikan Golden Tulip Bali Garap Originasi Tiongkok
Golden Tulip Bay View Hotel & Convention Hotel, di Jimbaran, Bali. Foto: golden tulip.com

jpnn.com - BALI - Menpar Arief Yahya meresmikan Golden Tulip Bay View Hotel & Convention Hotel, di Jimbaran, Bali, akhir pekan lalu, Minggu (8/5). 

Hotel yang hanya 15 menit ke Pura Ulu Watu dan 10 menit ke Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana itu sedang menggarap originasi Tiongkok yang sudah mulai menggeser posisi Australia baik di Bali, maupun secara nasional. 

Setelah menabuh gong, Mantan Dirut PT Telkom ini pun menyampaikan beberapa point penting yang ditunggu-tunggu audience. Termasuk CEO dan sekaligus owner Ediyanto Wijaya dan seluruh jajaran top manajemen hotel. 

"Dalam manajemen, apa yang sedang dilakukan Golden Tulip Bay View Hotel ini adalah repositioning! Mengubah positioning, itu sama dengan mengubah costumers," jelas Arief Yahya. 

Teori-teori marketing Arief Yahya pun dikeluarkan untuk membangun optimisme manajemen hotel bintang empat itu. Ketika costumers berubah, target market berubah, brandingnya pun harus berubah. "Karena branding dan PR-ing adalah promise atau janji produk terhadap costumers. Apa yang akan dipromosikan kepada calon costumers juga harus disesuaikan," ungkap best CEO dan marketeer of the year 2013 versi MarkPlus itu. 

Tidak salah, strategi baru yang disusun oleh manajemen hotel yang lokasinya hanya 12 menit dari Pantai Balangan itu. Pasar Tiongkok, itu ada 110 juta outbond, dan baru 1 persen atau 1,2 juta orang yang terbang ke Indonesia. Pasar itu sangat besar, sangat potensial, untuk destinasi Bali. 

Kebetulan, Kemenpar memang sedang mengarahkan target pasar China sebagai the big five market buat Wonderful Indonesia. Kemenpar juga sudah terus berpromosi ke Negeri Tirai Bambu itu, dari segala lini, melalui BAS --Branding, Advertising, Sales-- yang gencar. "Dari CCTV, CNS, kantor berita Xinhua, searching engine Baidu, semua channel sudah dimasuki promosi pariwisata Indonesia," kata Arief. 

Bahkan, salesnya juga menggandeng Ctrip, sebuah platform OTA --online travel agent--, yang terbesar di Tembok China itu. Ctrip punya market share 70 persen. "Kami perkuat dengan Alitrip groupnya Alibaba.Com, sebuah platform e-commers yang juga menguasai 75 persen pasar Tiongkok," kata Menpar. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News