Polisi Butuh Waktu Autopsi Jasad ABG Cantik yang Dipaksa Aborsi

Polisi Butuh Waktu Autopsi Jasad ABG Cantik yang Dipaksa Aborsi
Pengangkatan jenazah Mauren, Selasa (26/7). Foto: radar banten online

jpnn.com - CILEGON – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Banten, bersama Kedokteran Forensik, dan Tim Identifikasi Polres Cilegon telah mengambil beberapa sample bagian organ tubuh dari jenazah Maureen Dwi Asmarani (19). Hal itu dilakukan setelah jenazah Maureen diangkat dari kuburannya di tempat pemakaman Lingkungan Pecek, Kelurahan Gedong Dalem, Kecamatan Jombang, Cilegon, Banten.

Spesialis forensik dari RSUD Serang Budi Suhendar usai pembongkaran jenazah mengatakan, pihaknya akan memberikan yang terbaik dalam pemeriksaan ini agar dapat mengetahui penyebab dari Maureen meninggal. Namun dia belum bisa memastikan kapan hasil autopsi bisa diketahui.

“Kita hanya mengupayakan untuk menentukan analisis sebab mati dari pada almarhumah dan insya Allah dengan melakukan otopsi dengan disertai data-data medis yang ada kita akan menemukan kejanggalan dari almarhumah,” katanya di lokasi, Selasa (26/7).

Lebih lanjut Budi menjelaskan, sejumlah sampel dari tubuh Maureen telah diamankan dan diambil yang berkaitan dengan organ-organ tubuh yang perlukan saat pemeriksaan. “Hasilnya kita tidak bisa tentukan kapan waktunya bisa didapat karena kondisinya sudah membusuk dan secara kasat mata tidak kelihatan dan kita harus periksa dengan menggunakan laboratorium,” ujarnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Suebah (40) ibunda Maureen mengungkapkan almarhumah anaknya tersebut belum lama baru saja lulus dari salah satu SMK di Kota Cilegon. Saat kelulusannya itu ia curiga bahwa anaknya sedang hamil karena melihat perut anaknya yang membuncit ketika mengenakan pakaian kebaya.

“Setelah saya tanyakan dia (Maureen) mengakui telah hamil 4 bulan. Setelah itu saya langsung ke rumah pacarnya untuk melakukan obrolan pemberitahuan. Tapi sejak dua hari setelah itu ketika saya bawa anak saya ke Bidan Sundari ternyata bayi yang di perutnya sudah tidak gerak dan keesokannya dikeluarkan dan dikuburkan,” kenang Suebah.

Tidak lama berselang setelah itu kondisi Maureen terlihat memburuk dan sering mengalami sesak nafas. Diduga kondisi itu terjadi karena perbuatan pacarnya yang memaksa Maureen untuk menenggak minuman yang telah dicampur lotion anti nyamuk serta ragi yang dilakukan sebagai upaya menggugurkan bayi mereka. (Rk/rb/dil/jpnn)

CILEGON – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Banten, bersama Kedokteran Forensik, dan Tim Identifikasi Polres Cilegon telah mengambil


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News