HEBAT! Mahasiswa Rancang Helm Canggih Anti Peluru

HEBAT! Mahasiswa Rancang Helm Canggih Anti Peluru
Tampak para mahasiswa Strata Satu (S-1) Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL Program Studi Teknik Manajemen Industri mengikuti ujian proposal sebagai salah satu tugas akhir di lembaga tersebut. FOTO: Dispen STTAL

jpnn.com - SURABAYA - Aksi penyanderaan terhadap para pelaut Indonesia di sekitar selatan perairan Filipina oleh kelompok Abu Sayaf akhir-akhir ini, mendorong mahasiswa Strata Satu (S-1) Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL Program Studi Teknik Manajemen Industri, Lettu laut (S) Ramadhan Adi Saputra membuat rancangan helm canggih yang dapat digunakan untuk mendukung operasi pembebasan sandera. Penelitian ini rencanya akan selesai pada akhir tahun 2016.

Bersama 23 mahasiswa STTAL Program Studi Teknik Manajemen Industri Angkatan ke-35, Lettu laut (S) Ramadhan Adi Saputra  mengikuti ujian proposal penelitiannya yang merupakan tugas akhir (skripsi) di Gedung Pulau Nipah, STTAL, Bumimoro, Surabaya, Kamis (4/8) lalu.

Acara tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Sarjana STTAL Kolonel Laut (T) Sutrisno dan menghadirkan dua guru besar yaitu Prof. Dr. Sapto J.P dari Universitas Hang Tuah Surabaya dan Prof. Iwan Vanany dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.

Selain itu hadir pula Kolonel Laut (KH) Dr. Ahmadi yang sehari-hari menjabat sebagai Direktur Pascasarjana STTAL, Sekretaris Lembaga STTAL Kolonel Laut (P) R. Bambang Ispri B, Ketua Program Studi S-1 Teknik Manajemen Industri Mayor Laut (E) Suprayitno serta beberapa dosen lainnya.

Di hadapan para dosen penguji tersebut, 24 mahasiswa yang terbagi dalam tiga kelompok itu diberi kesempatan untuk memaparkan proposal yang diajukan. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab.

Setelah melalui proses ujian proposal, mereka diberi kesempatan untuk menyusun tugas akhir selama tiga bulan. Pada pertengahan bulan Desember 2016 nanti, rencananya akan diadakan ujian sidang tugas akhir.

Menurut Kepala Bagian Penerangan STTAL, Mayor Laut (KH) Agus Setiawan, ada beberapa proposal yang cukup menarik dan mendapat perhatian khusus dari dosen penguji. Di antaranya adalah proposal tentang rancangan helm militer untuk mendukung operasi pembebasan sandera oleh Lettu laut (S) Ramadhan Adi Saputra.

Selain itu, Analisa beban kerja anggota KRI kelas Sigma saat tugas operasi MTF Unifil di Lebanon oleh Kapten Laut (P) Tunang Arimbo dan Perancangan ransel tempur prajurit Marinir untuk operasi Amfibi oleh Mayor Laut (P) Arys Susanto.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News