Naik Haji dari Tabungan Hasil Jualan Daun Pisang Selama 20 Tahun

Naik Haji dari Tabungan Hasil Jualan Daun Pisang Selama 20 Tahun
Ponirep (90), warga Dusun Purwodadi, Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan yang berangkat haji dari hasil menabung uang penjualan daun pisang, tiba di Asrama Haji Bandarlampung, Selasa (23/8). Foto: Alam Islam/Radar Lampung/JPNN.com

jpnn.com - PEREMPUAN sepuh itu namanya Ponirep. Usia warga Dusun Purwodadi, Desa/Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan (Lamsel), itu kini mencapai 90 tahun. Kendati sudah uzur, buyut tujuh cicit ini tercatat sebagai salah satu calon jamaah haji (CJH) asal Lamsel yang rencananya berangkat ke Tanah Suci tahun ini.

Tidak mudah baginya bisa menyandang status CJH. Sebab selama 20 tahun, ia dengan gigih menabung untuk menunaikan rukun Islam yang kelima tersebut. Uang tabungan itu didapatnya dari berjualan daun pisang.

Saat Radar Lampung (Jawa Pos Group) menyambangi kediamannya yang hanya berukuran 6 x 9 meter kemarin (22/8), Ponirep tengah berada di samping rumah. Kala itu, ia sedang mengambil daun pisang menggunakan galah yang ujungnya terpasang pisau. Di pekarangan itu terlihat 15 batang pohon pisang berdiri.

Ibu empat anak ini memang sejak 1965 tinggal di rumah tersebut. Suaminya sejak 12 tahun lalu sudah meninggal dunia. Di rumah itu, ia tinggal bersama anak bungsunya. 

Usai mengambil daun pisang, Ponirep memotong daun tersebut dari tangkainya dan disusun menjadi beberapa bagian. Daun pisang itu lantas dijualnya ke Pasar Sidomulyo yang dititipkan kepada kerabatnya.

Dari hasil penjualan daun pisang itu, Ponirah mendapatkan uang sekitar Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu per hari. Setengah dari hasil penjualan daun pisang langsung ditabungkannya.

’’Sudah lama saya menabung untuk naik haji. Sekitar 20 tahun. Dari hasil jual daun pisang ini saya sisihkan,” kata Ponirep.

Dia mengaku sudah puluhan tahun ingin naik haji. Namun dikarenakan uang yang dimiliki belum cukup, ia menabung sedikit demi sedikit. 

PEREMPUAN sepuh itu namanya Ponirep. Usia warga Dusun Purwodadi, Desa/Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan (Lamsel), itu kini mencapai 90 tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News