Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hanya 5,1 Persen
jpnn.com - JAKARTA –Bank Pembangunan Asia (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari semula 5,2 persen menjadi 5,1 persen.
Menurut Wakil Kepala Perwakilan ADB di Indonesia Sona Shrestha, penyesuaian proyeksi itu merefleksikan belanja investasi yang lebih rendah daripada proyeksi sebelumnya.
’’Belanja pemerintah untuk infrastruktur mengalami percepatan pada paro kedua tahun ini sejalan dengan pola tahunan kenaikan pengeluaran menjelang akhir tahun. Namun, secara keseluruhan, investasi dan konsumsi pemerintah akan lebih rendah daripada perkiraan sebelumnya karena rendahnya realisasi pendapatan,’’ paparnya di Jakarta kemarin (27/9).
Menurut Sona, pemerintah perlu mempertimbangkan berbagai langkah untuk menghadapi risiko terhadap prospek pertumbuhan jika anggaran dipotong. Dampak lain, keterlambatan realisasi berbagai proyek infrastruktur.
Meski begitu, Sona mengungkapkan bahwa investasi swasta bakal memperoleh manfaat dengan diterapkannya serangkaian paket reformasi kebijakan yang telah diumumkan pemerintah.
Salah satu perbaikan penting adalah dibukanya peluang penanaman modal asing bagi 35 industri tambahan. Juga, proses izin usaha yang telah disederhanakan secara signifikan.
Selain itu, lanjut Sona, pihaknya mencatat adanya kelemahan di pasar tenaga kerja yang dapat melemahkan kepercayaan konsumen.
Berdasar laporan ADB terbaru, telah terjadi penurunan jumlah pekerjaan hingga Februari 2016 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
JAKARTA –Bank Pembangunan Asia (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari semula 5,2 persen menjadi 5,1 persen.
- Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Sri Mulyani, tetapi Tetap Waspada
- Menkeu Sri Mulyani: Bea Masuk Turun 3,8 Persen
- Menaker Ida Fauziyah: Saya Senang Terima Info Lulusan BBPVP Bekasi Diminati Industri
- Turut Sukseskan Angkutan Lebaran, DLU Terima Penghargaan dari Kemenhub
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- Triwulan I 2024, Bank Raya Salurkan Kredit Digital Capai Rp 4 Triliun