DPR Minta Menkominfo Urungkan Niatnya

DPR Minta Menkominfo Urungkan Niatnya
Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta. FOTO: Dok.FPKS DPR

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta meminta Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara membatalkan niatnya menempatkan data center Indonesia di lanskap internasional.

"Saya minta pemerintah urungkan niat menempatkan data center Indonesia di lanskap internasional. Mestinya, pemerintah punya sikap yang lebih tegas menguatkan industri telematika di Indonesia," kata Sukamta, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (29/9).

Menurutnya, pasar data center di Indonesia sangat kompetitif karena tersedianya sumber daya manusia anak negeri yang profesional dan lebih murah ketimbang negara tetangga.

Selain itu lanjutnya, kalau data center di Indonesia, perusahaan digital dapat lebih meningkatkan layanannya dari segi kecepatan dan kestabilan akses untuk mengurangi hops route.

"Itu sebabnya sebagian perusahaan data center di Singapura mulai mengalihkan data centernya ke Indonesia dengan alasan ekonomis dan dianggap aman," ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Yogyakarta itu.

Lantas, Sukamta mengungkap perputaran ekonomi kalau data center di Indonesia. "Data Lembaga Riset Telematika Sharing Vision menunjukan, kebutuhan data center di Indonesia diperkirakan mendekati 150.000 meter persegi (raised floor) dengan nilai bisnis Rp 4 triliun," tegasnya.

Dia tambahkan, pengguna internet di Indonesia di tahun 2015 mencapai 72 juta orang yang sebagian besar aktif menggunakan media sosial.

"Makanya perlu penerapan dan penegakan aturan dan hukum yang ketat, sehingga Google, Facebook, WhatsApp, Yahoo, dan YouTube misalnya, dapat berkontribusi secara ekonomi, karena mereka membuka space iklan. Bandingkan dengan saat kita kirim SMS dengan operator tanah air saja kena PPN yang masuk ke kas negara," ujarnya.

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta meminta Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara membatalkan niatnya menempatkan data center Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News