Bocooorrr, Digragoti Para Preman
jpnn.com - DI banyak daerah, lahan parkir ibarat kue yang sangat manis. Bocor, di sana–sini hingga target pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi tak pernah tercapai.
Ternyata tak melulu karena pengelolaan tidak profesional. Tetapi, karena digragoti para preman.
LALU MOHAMMAD ZAENUDIN, Mataram
SIANG bolong. Beberapa pria berpeluh. Kulit mereka, mengkilap, legam. Berdiri tegap di lorong-lorong jalan setapak.
Satu diantaranya, pipinya kembung-kempis. Asap mengepul tebal. Ia tertawa terbahak-bahak.
“Woooii, sini parkir-parkir!,” teriaknya.
Tak ada senyum. Wajah mereka, tegang. Tak hanya di satu lorong. Tetapi di lorong lain juga sama. Ada wajah garang dan suara nyaring.
Jauh terbalik, dibanding tempat-tempat pelayanan publik. Ada senyum, sapa nan ramah. Di sini, wajah garang lebih laku.
DI banyak daerah, lahan parkir ibarat kue yang sangat manis. Bocor, di sana–sini hingga target pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor