100 Buku Diterbitkan Kembali jelang Sumpah Pemuda
Minggu, 24 Oktober 2021 – 17:37 WIB
5. Tim selektor diberikan wewenang mengusulkan buku lain, termasuk menambah, mengurangi dari daftar itu agar lebih mendekati kriteria.
7. Kritreria buku yang dipilih dalam daftar harus memenuhi syarat ini:
A). Buku itu dibaca luas di eranya
B). Buku itu menciptakan genre baru, cara penulisan baru, perspektif baru, yang diikuti banyak buku setelahnya
C). Buku itu menyampaikan pesan/ pendekatan yang penting
D). Diupayakan satu tokoh/satu penulis darinya hanya diambil satu judul buku saja, kecuali yang sangat fenomenal.
Inilah daftar 100 buku itu. Buku paling tua tahun 1920: Azab dan Sengsara karya Merari Siregar. Yang paling baru, tahun 2012: Atas Nama Cinta karya Denny JA yang melahirkan genre puisi esai. (flo/jpnn)
Persatuan Penulis Indonesia Satupena mengambil inisiatif jelang menyambut Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2021.
Redaktur & Reporter : Natalia
BERITA TERKAIT
- MaxNovel Maksimalkan Potensi Fiksi dan Minat Baca Melalui Aplikasi
- Denny JA Ungkap Alasan Prabowo-Gibran Bisa Menang Satu Putaran di Pilpres 2024
- Respons Usulan Debat Capres-Cawapres Berbahasa Inggris, Hasto: Mereka Lupa Itu dengan Sumpah Pemuda
- Kepala BPIP Menggugah Semangat Nasionalisme Masyarakat Ambon Lewat Acara Ini
- BPKH Hajj Run & Fun Walk Gelorakan Berhaji Sejak Muda di Momen Sumpah Pemuda
- Relawan Sintawati Gelar Aksi Sosial dan Kemanusiaan di Jakarta