1.000 Ha Sawah Terancam Gagal Tanam

Petani di 4 Kecamatan Kesulitan Air

1.000 Ha Sawah Terancam Gagal Tanam
1.000 Ha Sawah Terancam Gagal Tanam
Hal senada dikemukakan Dimol (60) petani warga RT 10 RW 01 Randusari Kecamatan Pagerbarang. Akibat penggunaan pompa air, petani harus mengeluarkan biaya tinggi untuk penanaman. Sebagai contoh dirinya yang memiliki lahan seluas 1/4 Ha. Dalam 1 bulan dirinya membutuhkan biaya sekitar Rp275 Ribu hanya untuk pembelian minyak tanah sebagai bahan bakar pompa airnya.

"Kami menyedot air tiga hari sekali sehingga dalam sebulan kami menyedot sebanyak sepuluh kali. Sekali menyedot air minimal kami mengeluarkan Rp2.750 untuk membeli inyak tanah. Jumlah itu belum termasuk untuk biaya sewa pompa airnya," ungkapnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (Tanbunhut), diantara keempat kecamatan tersebut, Jatinegara menjadi daerah yang paling kesulitan air. Demi mengatasi keadaan tersebut, Pemkab Tegal telah menempuh berbagai upaya. Diantaranya dengan sosialisasi agar petani dapat melakukan optimalisasi penggunaan air, serta himbauan kepada petani agar dapat menanam varietas tanaman yang berumur pendek.(aan)

PAGERBARANG– Sedikitnya 1.000 hektar lahan persawahan di Kabupaten Tegal yang kesulitan air. Luas lahan itu melingkupi empat kecamatan yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News