139 Pengungsi Dilaporkan Meninggal, Indonesia Diminta Tarik Pasukan dari Nduga

139 Pengungsi Dilaporkan Meninggal, Indonesia Diminta Tarik Pasukan dari Nduga
139 Pengungsi Dilaporkan Meninggal, Indonesia Diminta Tarik Pasukan dari Nduga

"Tim investigasi juga menemukan warga sipil yang meninggal, termasuk dua anak usia sekolah yang ditembak di Mbua, salah satu wilayah di Nduga. Sejumlah warga yang tertembak mengalami luka yang menyebabkan kematian mereka," kata laporan ini.

Secara terpisah juru bicara Kodam Cendrawasih Kolonel Muhammad Aidi menyebut laporan investigasi dari Tim Solidaritas sebagai "hoaks".

"Tidak ada data mengenai jumlah yang meninggal," kata Kolonel Aidi seperti dilaporkan Kantor Berita Reuters, 18 Juli 2019.

Jika benar ada pengungsi yang meninggal, apalagi jumlah ratusan orang, pihaknya meminta agar ditunjukkan dimana mereka dikuburkan.

Kolonel Aidi mengklaim sejumlah pengungsi bahkan telah pulang ke rumah mereka atas bantuan militer dan aparat pemerintah.

139 Pengungsi Dilaporkan Meninggal, Indonesia Diminta Tarik Pasukan dari Nduga Photo: Proyek jalan Trans Papua membelah jantung Taman Nasional Lorentz yang ditetapkan UNESCO sebagai situs warisan dunia. (Istimewa.)

Konflik yang terjadi Nduga saat ini dipicu pembunuhan pekerja jalan Trans Papua pada 2 Desember 2018 oleh TPNPB, yang dibalas dengan pengerahan pasukan gabungan TNI/Polri sebagai tindak lanjut instruksi Presiden Jokowi.

Menurut laporan investigasi, meski tidak disebut sebagai Operasi Militer, namun mekanisme pengerahan pasukan gabungan itu sama dengan operasi militer, yang telah berlangsung sejak 4 Desember 2018 hingga saat ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News