14 Hari Misterius di Riyadh, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Selasa, 7 November 2017: Tudingan Hariri ditahan Saudi menguat. Hariri tiba-tiba mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA) dan bertemu dengan putra mahkota UEA Syekh Mohammed bin Zayed.
’’Hariri segera kembali ke Beirut,’’ ujar mantan PM Lebanon Fouad Siniora.
Kamis, 9 November 2017: Saudi menyarankan penduduknya untuk tak berkunjung ke Lebanon dan meminta mereka yang sudah di sana untuk pulang.
’’Kerajaan menyarankan semua penduduk untuk tidak bepergian ke Lebanon,’’ bunyi pernyataan pihak Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
Minggu, 12 November 2017: Hariri diwawancarai Future TV secara langsung. Dia mengatakan akan kembali ke Lebanon dalam 2–3 hari.
’’Jika saya mau, saya bebas pergi besok. Tapi, saya punya keluarga. Saya melihat apa yang terjadi ketika ayah saya dibunuh. Saya tidak ingin hal serupa terjadi pada anak-anak saya,’’ tegas Hariri.
Sabtu, 18 November 2017: Hariri berkunjung ke Paris, Prancis, setelah diundang Presiden Emmanuel Macron.
’’Kami berharap krisis berakhir dan keputusan PM Hariri menerima undangan untuk berkunjung ke Prancis bisa membuka pintu solusi,’’ kata Presiden Lebanon Michel Aoun.
Hariri dan Arab Saudi memang membantah telah terjadi penyekapan atau penahanan. Tapi, bantahan itu berbenturan dengan fakta yang ada.
- 2 Kartu Merah, Uzbekistan Juara Piala Asia U-17 2025
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- MIND ID Terima Kunjungan Menteri Perindustrian dan SDM Arab Saudi di Indonesia
- Kementerian P2MI Memfasilitasi Kepulangan 124 Pekerja Migran dari Arab Saudi
- Pemerintah Diminta Cabut Moratorium Pengiriman Pekerja Migran Indonesia ke Timur Tengah
- Ceritakan Persahabatan Puluhan Tahun dengan Prabowo, Raja Yordania: Tak Terlupakan