1.542 Warga Bogor HIV/AIDS

1.542 Warga Bogor HIV/AIDS
1.542 Warga Bogor HIV/AIDS
“Dalam pendidikan misalnya, ada anak dari pasangan ODHA tidak mendapat pelakuan pantas. Dalam pelayanan kesehatan pun sering ditolak rumah sakit dan klinik. Dalam karier, banyak perusahaan melakukan tes HIV/AIDS. Dalam keluarga sekalipun, mereka sering dikucilkan dengan pemisahan toilet dan alat makan,” bebernya.

   

Untuk memberikan pemahaman publik, rencananya hari ini, ratusan mahasiswa akademi Perawat dan Akademi Kebidanan akan memeringati Hari AIDAS Sedunia dengan aksi simpatik di Jalan Pajajaran, Jalan Djuanda, dan Jalan Laladon.

Sementara itu, seksolog dari Aliansi Seksolog Indonesia, Boda Simanungkalit mengatakan, tingginya risiko HIV/AIDS di Kota Bogor diakibatkan faktor ketidaksetiaan terhadap pasangan. “Tapi, perlu diingat. Itu merupakan fenomena gunung eks. Yang tidak terdeteksi jumlahnya jauh lebih banyak dari penderita terdeteksi,” tandasnya. (Cr2/ram)

BOGOR - Perkembangan penyakit Human Immunodeficiency Virus/Aquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Bogor masih mengkhawatirkan. Dari Januari


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News